TEMPO.CO, Tangerang - Pascateror bom Surabaya dan Jakarta siaga 1, skema pengamanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditingkatkan. Peningkatan keamanan ini dilakukan dengan berbagai cara, dari pemeriksaan random cek kendaraan yang masuk sampai patroli bersama yang frekuensinya dilipatgandakan.
"Skema pengamanan ini melibatkan semua instansi di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Viktor Togi Tambunan kepada Tempo, Selasa, 15 Mei 2018.
Viktor mengatakan koordinasi yang sudah tercipta dengan baik antara kepolisian dan instansi di bandara, seperti Angkasa Pura II, Otoritas Bandara, Imigrasi, Bea dan Cukai, serta Badan Karantina, memudahkan pelaksanaan peningkatan keamanan ini.
"Komunitas Bandara Soekarno-Hatta (Kombata) sangat bersinergi dalam menangani kondisi seperti yang terjadi saat ini," ucap Viktor.
Baca: Jakarta Siaga 1, Begini Artinya
Viktor menjelaskan, ribuan petugas gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, dan Avsec Bandara Soekarno-Hatta diturunkan untuk menjaga area bandara. Penjagaan dimulai dari jalan dan pintu masuk bandara.
"Kami lakukan pemeriksaan kendaraan secara acak di pintu masuk Terminal 1,2, dan 3," ujarnya.
Pemeriksaan barang dan orang dilakukan petugas saat pengunjung akan masuk terminal. Untuk pengamanan area bandara, petugas gabungan TNI/Polri menambah frekuensi patroli dengan berjalan kaki menyusuri area bandara.
"Dari empat kali menjadi enam kali. Jika kondisi bandara sedang ramai, patroli kami tambah lagi," tutur Viktor.
Baca: Bom di Surabaya dan Jakarta Siaga 1: Body Check di Polda Metro
Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat pengguna jasa Bandara Soekarno-Hatta dalam mengantisipasi aksi terorisme selama Jakarta siaga 1. "Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut, tetap beraktivitas seperti biasa, serta bersama-sama melawan teror ini dengan tidak men-share foto dan video terkait dengan tindakan teror," katanya.