TEMPO.CO Tangerang - Isak tangis pecah di halaman Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Kota Tangerang sore tadi, 15 Mei 2018, saat jenazah korban bom Surabaya, Legita alias Lim Gwat Ni, 56 tahun, tiba.
Legita termasuk 14 korban tewas akibat ledakan bom di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur, pada Ahad lalu, 13 Mei 2018. Peti mati putih tempat almarhumah disemayamkan datang didampingi anaknya, Max Prawira Teja.
Dia pergi ke Surabaya untuk mengikuti pameran batik temannya pemilik butik. Pada Ahad pagi yang nahas itu, Legita menjalani ibadat misa di Gereja Santa Maria Tak Bernoda.
Baca: Warga Tangerang Jadi Korban Bom Surabaya
Max tak kuasa menahan tangis. Dengan wajah tampak berduka dia membawa foto mendiang ibunya.
"Sabar, ya Max, Mama sudah tenang abadi di sana," ucap seorang kerabat sambil memeluk erat Max.
Tangis pengunjung kembali pecah pada saat jenazah memasuki gereja,. Doa Litani dipanjatkan dalam Misa Requiem menambah suasana duka yang mendalam.
Sedianya, jenazah korban bom Surabaya tersebut disemayamkan di Rumah Duka Oasis, Jatiuwung. Malam ini berlangsung Misa Kembang Malam dilanjutkan esok pada Rabu, 16 Mei 2018, Misa Penglepasan kemudian kremasi.