TEMPO.CO, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk membukukan laba sebesar Rp 220 miliar sepanjang 2017. Capaian ini meningkat 68,33 persen dari perolehan laba tahun sebelumnya sebesar Rp 130 miliar. Adapun dividen yang dibagikan sebesar 37,78 persen dari laba atau Rp 83 miliar.
Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Rika Lestari mengatakan peningkatan laba di antaranya disumbang oleh pertumbuhan pengunjung sebesar 3,47 persen dari 18,1 juta pada tahun 2016 menjadi 18,7 juta pada 2017.
"Kenaikan laba ini juga disebabkan beban lain-lain yang turun 79 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Rika melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Selasa, 15 Mei 2018.
PT Pembangunan Jaya Ancol menggelar rapat umum pemegang saham RUPS pada Senin, 14 Mei 2018. Dalam RUPS itu perseroan memaparkan sejumlah capaian kinerja dan strategi yang akan dilakukan tahun ini.
Rika mengatakan, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,24 triliun sepanjang 2017. Segmen rekreasi masih menjadi tulang punggung bisnis dengan mendominasi 92 persen dari total pendapatan perseroan. Dari segmen ini, Ancol meraup pendapatan sebesar Rp 1,15 triliun, naik 5 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 1,09 triliun.
Pada 2017, PT Pembangunan Jaya Ancol membangun empat wahana baru di Dunia Fantasi, dua wahana di Ocean Dream Samudera, menambah dua wahana baru di Seaworld Ancol dan menambah fasilitas di Putri Duyung Ancol. Rika mengatakan perseroan optimistis mengembangkan bisnis di tahun ini dengan melanjutkan sejumlah inovasi yang telah dimulai sejak 2017.
"Antara lain pembukaan restoran pertama, yaitu Kafe Hoax di Pantai Lagoon, penambahan dua seluncuran baru di Atlantis Water Adventure dan juga pencanangan konsep baru Pulau Bidadari yaitu The Soul of Batavia," ujar Rika.
Pada segmen properti, lanjut dia, perseroan menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Australia, PT Crown, untuk mengembangkan kawasan hunian vertikal di area Ancol Barat. Di sektor rekreasi, Ancol menargetkan pengembangan dan pembangunan sejumlah wahana baru, serta merevitalisasi Pasar Seni Ancol.
RUPS juga menyepakati pergantian komisaris dan direksi perseroan PT Pembangunan Jaya Ancol. Rene Suhardono Canoneo dan Geisz Chalifah terpilih menjadi komisaris utama merangkap independen dan komisaris menggantikan Ngadiman dan Tuty Kusumawati. Adapun nama baru yang masuk jajaran direksi yaitu Bertho Darmo Poedjo menggantikan Arif Nugroho.