TEMPO.CO, Tangerang - Polisi menangkap tiga terduga teroris di Jalan Gempol Raya, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Rabu, 16 Mei 2018. Mereka adalah Muhammad Choir (CH), 32 tahun, dan istrinya serta seorang pegawai bernama Ghofar (GF) alias Ujang.
Di tempat itu, Choir lebih dikenal dengan panggilan Kohir. Ia memiliki usaha jahitan. “Tapi sudah dua bulan terakhir usaha jahitannya sering tutup,” kata Hengki, warga Kunciran.
Menurut Hengki, sejak empat hari lalu, ada sejumlah orang tak dikenal datang ke tempat itu untuk mengamati tempat tinggal Choir. Belakangan, ia baru tahu mereka adalah polisi yang tengah menyamar. "Tapi kami kan tidak tahu kalau mereka sedang mengintai," ujarnya.
Hengki sama sekali tidak menduga Choir terlibat dengan kelompok teroris. Meski jarang bergaul, mereka cukup dikenal tetangga. Bahkan istri Choir sehari-hari melaksanakan salat di masjid di sana. "Suaminya enggak salat di masjid, cuma antar-jemput dengan sepeda motor," ucap Hengki.
Midah, penjual gorengan di seberang usaha jahitan Choir, juga tidak menyangka tetangganya itu terlibat kegiatan terorisme. Karena itu, ketika polisi datang dan menangkap Choir, Midah sempat menangis. "Saya sampai nangis, Om Kohir ditangkap, sedang nongkrong di motor sempat jatuh. Saya kira dirampok, oh, tidak tahunya..," tutur Midah tidak meneruskan kalimatnya.
Midah baru tahu Choir terlibat kelompok teroris setelah wartawan berdatangan. Choir disebut memiliki Toko Duta Konveksi di Gempol Raya, Kunciran. Selama dua bulan terakhir, diduga Choir menjalani pelatihan ala militer di Sukabumi. Pelatihan itu terkait dengan rencana kelompoknya untuk menyerang Mako Brimob dan kantor polisi di wilayah Jabodetabek.