TEMPO.CO, Tangerang - Tim Densus 88 Antiteror Kepolisian RI menyita sejumlah barang bukti dari penggerebekan tiga rumah terduga teroris Tangerang anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan tak ditemukan bahan peledak atau bom dalam penggerebekan itu.
"Belum ada (bahan peledak atau bom)," ujarnya di Markas Besar Polri di Jakarta Selatan, Rabu, 16 Mei 2018.
Baca Juga:
Setyo menyebutkan barang bukti yang disita adalah sejumlah dokumen, catatan, telepon genggam, dan sepeda motor. Barang bukti tersebut disita dari tiga anggota JAD Jakarta dengan inisial MC, G, dan A.
Baca: Densus 88 Cokok Karyawan Kebab Diduga Teroris Kunciran
Namun, ucap Setyo, tim Densus 88 masih melakukan pengembangan dalam memburu jaringan terduga teroris. Polisi juga menyisir, apakah jaringan JAD Jakarta menyimpan bahan peledak atau bom. "Tim masih melakukan pengembangan," ujarnya.
Setyo menyebutkan tiga terduga teroris tersebut ditangkap di sebuah rumah di Jalan Gempol Raya yang dihuni lima anggota keluarga. Sehari-harinya, rumah tersebut melayani jasa permak jins.
Seusai penggerebekan itu, Densus 88 bergerak ke lokasi penggeledahan kedua di Duta Bintaro Cluster. Sedangkan penggerebekan TKP ketiga dilakukan di Kunciran Mas Permai. "Jadi penggerebekan ada di tiga TKP," tuturnya.
Setyo mengatakan, selain menangkap tiga laki-laki terduga teroris tersebut, Densus 88 membawa satu perempuan untuk diperiksa.