TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pendapatan asli daerah (PAD) yang berpotensi hilang dari pelepasan saham di PT Delta Djakarta Tbk akan digantikan dengan pemasukan dari pos lain.
Sandiaga mengklaim ada sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD) yang tumbuh positif tahun ini. "Bank DKI terus berkembang, Pembangunan Jaya Ancol juga bagus dan akan dikelola dengan lebih baik. Kami sangat optimistis," kata Sandiaga Uno di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis, 17 Mei 2018.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Sandiaga mengumumkan rencana pelepasan 26,25 persen saham DKI Jakarta di PT Delta Djakarta pada Rabu, 16 Mei 2018. Pemerintah DKI membidik setidaknya Rp 1 triliun dari hasil penjualan saham itu.
Anies-Sandi menyampaikan dana itu rencananya digunakan untuk program atau proyek yang bermanfaat langsung bagi publik. Namun rencana itu menuai kritik dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menyayangkan rencana pelepasan saham tersebut mengingat besarnya dividen yang disetorkan PT Delta Djakarta setiap tahun.
Sandiaga meyakini PAD justru akan bertambah banyak dengan pelepasan saham itu. Dia mensimulasikan, bila DKI memperoleh Rp 1 triliun yang kemudian didepositokan, dengan rata-rata bunga 4 persen, DKI akan mendapat bunga sekitar Rp 40 miliar setiap tahun.
Menuru Sandiaga, perhitungan itu merupakan hukum keuangan. “Itu finance 101, tapi kan kami akan melakukan investasi di fasilitas masyarakat yang secara social investment of return akan jauh lebih tinggi," ujarnya.
Selain itu, Sandiaga mengaku menginginkan tak hanya Bank DKI dan Pembangunan Jaya Ancol yang dapat menyumbang PAD besar untuk DKI. Perusahaan daerah yang bergerak di bidang pangan juga punya potensi serupa.
Namun, Sandiaga Uno berujar, perusahaan pangan memang tengah difokuskan untuk pelayanan masyarakat. "Buat kami, dividen enggak terlalu penting, yang penting adalah pelayanan masyarakat," ucapnya.