TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gagal menjadi penceramah dalam tarawih akbar di Masjid Istiqlal atau Masjid Kemerdekaan pada Sabtu mendatang, 26 Mei 2018.
"Iya (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) mengusulkan (Anis menjadi penceramah), cuma tidak bisa karena sudah ada jadwal (penceramah tarawih selama Ramadan)," kata Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah ketika dihubungi Tempo hari ini, Selasa, 22 Mei 2018.
Baca: Anies Baswedan Batalkan Tarawih Akbar di Monas
Abu Hurairah menjelaskan, pada Sabtu nanti giliran Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid yang berceramah dengan tema Demokrasi dalam Islam.
Pemerintah DKI Jakarta sedianya menggelar tarawih di Monas. Namun MUI mengkritik bahwa melanggar aturan agama jika tarawih digelar di lapangan. Akhirnya, Gubernur Anies Baswedan memutuskan tarawih dipindah ke Masjid Istiqlal sesuai usulan MUI.
Menurut Abu Hurairah, Masjid Istiqlal sempat menawarkan Anies memberikan ceramah menjelang berbuka puasa dengan pertimbangan waktunya longgar. "Tapi mereka (Pemerintah DKI) sepertinya lebih condong (Anies ceramah) setelah isya itu," ucapnya.
Akhirnya, dia melanjutkan, Pemerintah DKI yang diwakili oleh Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta Hendra Hidayat memutuskan Anies hanya akan menyampaikan sambutan atau pidato. Koordinasi dengan pengelola Istiqlal dilakukan pada Senin kemarin, 21 Mei 2018.
Hendra Hidayat membenarkan bahwa Anies akan menyampaikan sambutan dalam tarawih Sabtu nanti di Istiqlal. Dia tak menjawab ketika ditanya perihal permiintaan agar Anies Baswedan menjadi penceramah. "Pak Gubernur sambutan aja kok, sedangkan penceramah tetap dari pihak Istiqlal sesuai jadwal mereka," katanya melalui pesan singkat hari ini, Selasa, 22 Mei 2018.