TEMPO.CO, Bekasi - Seorang pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) berusia 17 tahun tewas setelah diserang sekelompok pemuda tak dikenal, di Jalan Raya Perjuangan, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu dinihari, 23 Mei 2018. Korban bernama Arik Saifuloh. Sedangkan kawannya, Indra Yulianto, 17 tahun, selamat meski mengalami luka berat.
Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Utara Komisaris Dedi Nurhadi mengatakan, Arik meninggal di Rumah Sakit Anna Medika yang lokasinya tak jauh dari lokasi kejadian. Dia menderita luka terbuka akibat sabetan senjata tajam di perut, pinggang, dan leher. "Temannya luka di kepala dan punggung," katanya.
Berdasarkan keterangan saksi, Arik dan Indra berboncengan dengan sepeda motor dari Bekasi Timur. Mereka hendak pulang ke Babelan. Saat melintas di Jalan Perjuangan, tiba-tiba muncul enam pemuda tak dikenal menggunakan tiga sepeda motor. Gerombolan itu memepet sepeda motor korban.
Di depan Kampus Bhayangkara, salah satu pelaku mengayunkan senjata tajam berkali-kali ke arah korban. Indra yang memegang kemudi berusaha menghindar dengan menarik gas sekuatnya. Tak urung kepala dan punggungnya terkena sabetan senjata pelaku.
Diduga setelah melukai korban, para pelaku berbalik arah dan kabur. Sedangkan Indra, meski dalam keadaan terlukan, bisa mencapai Rumah Sakit Anna Medika. Indra selamat namun Arik meninggal karena kehabisan darah.
Dedi menduga para pelaku membuntuti korban dari Summarecon. Sampai di lokasi yang terbilang sepi dan gelap, baru pelaku menyerang korban. Polisi, kata dia, masih melakukan penyelidikan perihal motif penganiayaan tersebut. "Bukan pembegalan, karena barang korban tidak ada yang hilang," ujarnya.
Menurut dia, korban selamat sudah dimintai keterangan. Namun keterangan yang diberikan belum maksimal karena Indra masih menjalani perawatan. Sedangkan korban yang tewas sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.