TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan video seorang remaja berinisial RJ, 16 tahun, yang mengancam menembak Presiden Jokowi, dibuat di sekolah.
"Di sekolahnya (video itu dibuat)," ujarnya di Polda Metro Jaya, Kamis, 24 Mei 2018. Argo tak menjelaskan lebih rinci terkait dengan sekolah mana dan kapan waktu pembuatan video tersebut. Menurut Argo, kepolisian masih mendalami kasus ini. "Kami belum dapatkan keterangan lainnya," ucapnya.
Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan seorang remaja mengancam akan membunuh Jokowi. Ancaman tersebut terekam dalam video yang beredar di media sosial atas nama akun @jojo_ismayname.
Dalam video berdurasi 19 detik itu, pelaku RJ menunjuk foto Jokowi dengan jari tangan kirinya sambil mengeluarkan kata-kata bernada ancaman. Pria bertelanjang dada tersebut mengeluarkan kata-kata kasar sambil menunjuk foto Jokowi. Bahkan dia menantang Jokowi untuk bertemu.
Dari keterangan RJ, kata Argo, video tersebut tak bermaksud menghina dan membenci Jokowi. Dia mengancam Jokowi dalam video hanya sebagai bahan lucu-lucuan dan tantangan dari teman-temannya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Susanto juga menyebutkan video pengancam Jokowi tersebut dibuat di sekolah RJ. Menurut dia, guru sekolah tersebut juga mengetahui video ini sebelum viral. "Guru sudah menyarankan sesegera mungkin dihapus dari HP (handphone) anak itu," tuturnya.