TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya baru saja meluncurkan alat pengolah limbah tinja menjadi air bersih. Alat itu bernama PAL-Andrich Tech System, hasil buatan Andri Oba dan Chairunnas dari PT MJH Lestari Internasional.
Direktur Utama PD PAL Jaya Subekti mengatakan limbah tinja itu dapat diolah menjadi air bersih yang baku mutunya tinggi, yakni 68. Namun dia tak menyarankan air itu dikonsumsi.
"Secara kualitas sebenarnya sudah air minum, tapi kan tidak semata-mata itu," kata Subekti ketika dihubungi, Jumat, 25 Mei 2018.
Subekti menjelaskan, untuk dapat dikonsumsi, air harus melewati berbagai pengujian sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan. Selain itu, ada faktor-faktor lain, seperti budaya masyarakat.
"Tidak hanya an sich memenuhi secara bersih ya, tapi secara budaya dan lain-lain juga," kata Subekti.
Karena itu, Subekti menekankan bahwa air hasil olahan tinja itu tidak untuk dikonsumsi. Kata dia, air bersih hasil olahan itu dapat digunakan untuk utilitas, seperti menyiram tanaman, mengairi sawah atau kolam ikan, mencuci mobil, dan MCK (mandi, cuci, kakus).
"MCK bisa. Untuk suling water pendingin AC dan sebagainya, itu oke. Yang penting sudah tidak berbahaya," kata Subekti.
Andrich Tech System ini diluncurkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada Rabu, 23 Mei 2018. Dia mengaku terkesan dengan alat itu. Sebab, alat tersebut dapat mengolah air limbah tinja menjadi air bersih dalam waktu 30 menit. Alat yang dimiliki PAL Jaya selama ini memerlukan waktu seminggu untuk melakukan proses yang sama.