TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subbidang dan Analisis Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Adi Ripaldi mengatakan selama sepekan Ramadan ini cuaca di Jakarta dan sekitarnya tidak menentu: kadang panas terik, teduh, dan hujan.
BMKG memperkirakan, kata Adi, kondisi ini yang berlangsung sampai pertengahan Ramadan atau akhir Mei 2018. Cuaca tak menentu ini, kata Adi, adalah masa transisi atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. "Salah satu ciri masa transisi bisa tiba-tiba panas terik atau bisa juga hujan lebat," ujar Adi melalui pesan pendek, Ahad, 27 Mei 2018.
Adi menjelaskan yang terjadi pada masa transisi ini adalah kondisi udara sudah mulai kering sehingga akan terasa panas. Namun, kondisi suhu laut di Indonesia masih hangat sehingga pertumbuhan awan hujan di sekitar Sumatera, Kalimantan, dan Jawa masih aktif.
"Pertumbuhan awan hingga matang menjadi hujan itu butuh waktu dari pagi hingga siang. Kalaupun hujan, itu akan terjadi pada sore dan malam hari," ucap Adi.
Berdasarkan catatan BMKG, Adi menambahkan, menjelang Juni, hujan akan semakin berkurang atau menuju kering seiring dengan masuknya musim kemarau di Pulau Jawa.