TEMPO.CO, Tangerang - MD, pelajar sekolah menengah pertama yang menjadi tersangka pencurian koper di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, melakukan aksi tersebut lima kali dalam kurun Juli 2017-Mei 2018.
Remaja berusia 16 tahun ini dengan mudahnya menerobos penjagaan di jalur keluar penumpang Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, yang terkenal ketat, canggih, dan modern.
"Dia memanfaatkan saat proses orang keluar masuk melalui jalur orang membawa barang, jalur keluar melawan arus," ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Viktor Togi Tambunan, Selasa, 29 Mei 2018.
Baca : Penyebab Pelajar Curi Koper Setir Mobil ke Bandara Soekarno-Hatta
Viktor mengatakan, setiap beraksi, MD tidak memilih waktu dan hari yang spesial. Ia bisa datang ke bandara pada Senin, Kamis, atau Sabtu. "Tapi, untuk waktunya, dia ambil sore hari," tuturnya.
MD ke Bandara Soekarno-Hatta seorang diri dengan mengendarai sedan Toyota Limo warna silver bernomor polisi B-2068-OZ, yang belakangan diketahui kendaraan roda empat itu milik orang tuanya.
Setibanya di parkiran Terminal 3, MD mempersiapkan diri, membawa paper bag dengan menarik koper, dan berjalan ke arah pengambilan bagasi. Setibanya di pintu penjagaan, ia berpura-pura sebagai penumpang yang meninggalkan barang di dalam. Pergerakannya biasa saja layaknya penumpang.
Taktik ini cukup ampuh. Terbukti MD lima kali lolos dan masuk area pengambilan bagasi.
"Sampai di area bagasi, tersangka menunggu momentum, melihat-lihat CCTV sedang sepi," ucap Viktor.
Viktor melanjutkan, MD kemudian berjalan ke arah bagasi yang sedang berputar (conveyor belt), mengambil koper, menaikkannya ke troli, lalu dengan santai ke luar Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. (*)
Lihat juga video: Strategi Pendiri Bukalapak Merekrut Lebih dari 3 Juta Pelapak