TEMPO.CO, Tangerang - MD pelajar SMP yang menjadi tersangka pencurian koper di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta melakukan aksi pencurian sebanyak 5 kali dalam kurun waktu Juli 2017 hingga Mei 2018.
Remaja berusia 16 tahun ini dengan mudahnya menerobos penjagaan di jalur keluar penumpang Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, yang terkenal ketat, canggih dan modern itu.
Baca : Taktik Pelajar Curi Koper di Bandara Soekarno-Hatta Kecoh Petugas
Menanggapi aksi MD ini, Executif General Manager Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Suriawan Wakan mengatakan ulah MD dengan cara membobol sistem pengamanan Bandara Soekarno-Hatta adalah perbuatan kriminal.
"Dari perbuatan kriminal ini kami terus melakukan perbaikan sistem dan melakukan evaluasi untuk pembenahan," ujar Suriawan.
Suriawan mengatakan pelaku bisa masuk ke area conveyor belt dan mengambil barang bawaan milik penumpang dengan memanfaatkan celah kesibukan di pintu keluar dan kelengahan petugas.
Pria berkaus lengan panjang dan bercelana pendek yang diduga mencuri bagasi penumpang pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta terekam CCTV. Rabu, 23 Mei 2018. Foto: Angkasa Pura II.
MD lolos dari pemeriksaan walaupun standar operasional prosedur yang diterapkan cukup ketat. "Kami punya SOP," tukas Suriawan.
Suriawan menjelaskan setiap memasuki area keamanan terbatas, petugas akan memeriksa id card dan identitas yang bersangkutan. "Namun kadang banyak banyak penumpang yang meminta tolong kepada petugas kami untuk bisa kembali masuk dengan alasan anaknya tertinggal lah, barangnya tertinggal," tutur Suriawan.
Biasanya, dia melanjutkan, setelah penumpang yang kembali masuk biasanya diantar petugas groundhandling dan Avsec. "Dianterkan dipastikan berapa lamanya," ujar Suriawan seraya menambahkan setiap pintu keluar Bandara dijaga oleh dua petugas.
"Untuk petugas yang berjaga akan kami evaluasi sambil menunggu hasil pemeriksaan pihak kepolisian," demikian Suriawan terkait aksi remaja pencuri koper di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta tersebut.