TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sosial DKI Jakarta menggandeng Perkumpulan Gerakan Oke Oce (PGO) untuk merencanakan urban farming atau pertanian perkotaan di panti-panti sosial milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan menuturkan, dalam kegiatan urban farming itu, nantinya akan menghasilkan tanaman-tanaman organik yang hasilnya dapat dikonsumsi sendiri atau dijual.
"Di panti, kami punya sumber daya manusia dan lahan yang cukup memadai, jadi kami coba manfaatkan agar mereka lebih produktif. Kami mulai yang kecil-kecil dulu, yang penting menghasilkan," ujar Masrokhan dalam keterangan yang diterima Tempo, Kamis, 31 Mei 2018.
Masrokhan menjelaskan, warga binaan yang berada di panti sosial akan diajarkan cara menanam yang baik oleh perwakilan PGO yang bergerak di bidang pertanian.
Dengan melibatkan warga binaan, ucap dia, selain memaksimalkan potensi sumber daya manusia, pengembangan urban farming akan menjadi modal keterampilan bagi warga binaan jika sudah keluar dari panti sosial.
Masrokhan menginginkan, panti-panti di Dinas Sosial ke depan harus memiliki keunggulan. Hal itu mengingat panti memiliki sumber daya, sarana dan prasaran, serta potensi untuk pertanian.
"Dengan begitu, semua bekerja saling bersinergi untuk menghasilkan sesuatu, tidak ada yang menganggur," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan PGO di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan, Riyadh Assegaf, mengatakan pihaknya akan membantu Dinas Sosial karena melihat potensi sumber daya yang cukup memadai untuk mengembangkan pertanian.
"Kami ingin arahkan ke sesuatu yang produktif, yang menjadi kebutuhan setiap hari agar menjadi lebih produktif," ucap Riyadh.
Hasil dari urban farming itu, ujar Riyadh, bisa dikonsumsi sendiri atau dijual. "Jika bisa hasilkan real packaging, bisa dijual di gerai-gerai hasil-hasil dari panti," tutur Riyadh.
Tanaman organik yang dihasilkan dari program Oke Oce nantinya, menurut Riyadh, akan memiliki nilai jual yang sangat tinggi dengan biaya yang lebih rendah.