TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat, Iswandi, menuturkan ihwal pemasangan pohon imitasi di beberapa titik trotoar di Jakarta Pusat, yang diprotes sejumlah warga.
Menurut Iswandi, pemasangan puluhan pohon terbuat dari plastik yang menjadi heboh tersebut disebabkan oleh kurangnya pengawasan terhadap bawahannya.
Iswandi menjelaskan, sejumlah pohon hias tersebut memang dipasang sesuai arahan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Pemasangan pohon itu dalam rangka menghias Jakarta menjelang Asian Games 2018.
Baca : Sandiaga Sebut Pohon Imitasi Bisa Buat Mempercantik Kota, tapi...
Namun, karena kurangnya koordinasi, sejumlah pohon justru dipasang di wilayah trotoar yang cukup sempit, yakni di trotoar Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka. Pohon hias tersebut justru mempersempit jalur pejalan kaki.
“(Seharusnya) Enggak dipasang sebenarnya. Cuma kan saya kurang kontrol ke bawah sehingga itu sudah terpasang, sehingga itulah yang masuk ke dalam medsos, jadi viral, dan itu dilihat oleh Tim Gubernur, suruh copot. Sekarang sudah saya copot,” ucap Iswandi di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Jumat, 1 Juni 2018.
Iswandi menuturkan, Pada 2017, 48 pohon tersebut pernah diletakkan di tempat yang sama, yakni Jalan Merdeka Barat dan Jalan Thamrin, halaman Balaikota, Gedung DPRD DKI Jakarta.
Pohon itu juga pernah dipasang di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan menyambut lebaran Betawi pada tahun yang sama. Pemasangan pohon tersebut sebelumnya tidak menuai protes dari masyarakat.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta, pemasangan pohon hias dilakukan di 48 titik pada 28-29 Mei 2018.
Pohon hias tersebut merupakan barang inventaris aset milik Suku Dinas Perindustrian dan Energi yang dibeli pada Tahun Anggaran 2017. Pohon itu bertujuan untuk menghias kota pada hari-hari besar dan sejumlah acara tertentu.
Simak : Ternyata, Pohon Imitasi Pernah Dipasang Saat Tahun Baru 2017
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyebutkan pemasangan pohon tersebut dilakukan tanpa seizinnya. Menurut Anies, pemasangan pohon hias itu disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara Dinas PE DKI Jakarta dan dirinya.
“Ngawur aja, enggak tahu idenya siapa tapi ada petugas dari Sudin Energi Pusat masang tanpa pemberitahuan,” kata Anies di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Jumat, 1 Juni 2018.
Pemasangan 48 pohon imitasi itu memang menuai kritik dari lapisan masyarakat, salah satunya Koalisi Pejalan Kaki. Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menyesalkan pemasangan pohon yang dianggap membuat sempit trotoar. “Kalau memang trotoar itu cukup sempit jangan dipaksakan dipasang,” kata Alfred kepada Tempo, Kamis 31 Maret 2018.