TEMPO.CO, Jakarta - Warga Pulau Pramuka meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan kapal jenazah untuk warga Kepulauan Seribu.
Menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Makmuriyah Pulau Pramuka, Hairudin, selama ini warga Kepulauan Seribu yang meninggal di Jakarta kesulitan membawa jenazah untuk dimakamkan di kampung halaman.
Baca: Sandiaga Uno Tawarkan Bandara Kepulauan Seribu ke Investor Dubai
"Kami berharap pemerintah menyediakan kapal khusus untuk mengangkut jenazah warga Kepulauan Seribu yang meninggal di Jakarta," kata Hairudin dalam dialog warga Pulau Pramuka dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Masjid Al Makmuriyah siang ini, Selasa, 5 Juni 2018.
Dia menerangkan, jika ada warga yang meninggal di Jakarta pihak keluarga minimal mesti keluar uang Rp 4 juta untuk membawa jenazah ke rumah duka. Biaya kapal untuk membawa jenazah tersebut cukup tinggi untuk warga yang tidak mampu.
Pada Mei 2018, ada lima warga Pramuka yang wafat di Jakarta dan dimakamkan di Kepulauan Seribu.
Simak pula: Sandiaga Uno Ingin Bawa Obor Asian Games ke Kepulauan Seribu
Hairudin menuturkan, banyak setempat yang meninggal dalam pengobatan di Jakarta. Pemerintah memang berjanji menyediakan kapal kayu untuk alat angkut. "Tapi, kami tetap membayar uang bahan bakarnya."
Rumah Sakit Umum di Kepulauan Seribu memiliki kapal ambulance untuk membawa pasien berobat ke Jakarta. Namun, rute sebaliknya yakni Jakarta-Kepulauan Seribu, tidak ada.
Menurut Wakil Gubernur Sandiaga Uno, pemerintah telah menganggarkan pengadaan dua kapal khusus jenazah untuk warga Kepulauan Seribu. "Tahun anggaran 2018 sudah dianggarkan," ujarnya.
Sandiaga menjanjikan bantuan kapal kayu kepada warga Kepulauan Seribu sebelum kapal jenazah dari pemerintah tiba.