TEMPO.CO, Bekasi - PT Jasa Marga, pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek, mengimbau masyarakat yang mudik via jalan tol memperhatikan saldo kartu elektronik. Kehabisan saldo e-Toll di gardu tol bisa menimbulkan kemacetan luar biasa dan gangguan lalu lalu lintas.
"Jangan sampai kekurangan saldo e-Toll," kata juru bicara PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Irwansyah, di Bekasi hari ini, Selasa, 5 Mei 2018.
Baca: Mudik 2018: Beda Persiapan Mudik dengan Mobil Baru dan Mobil Tua
Menurut Irwansyah, untuk mengantisipasi pengguna jalan tol atau pemudik yang kehabisan saldo e-Toll, Jasa Marga bekerja sama dengan operator uang elektronik menyediakan baik isi ulang (top up) maupun kartu e-Toll baru di setiap tempat istirahat atau rest area.
"Lebih baik mengisi di rest area dibanding di gardu tol."
General Manajer PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy L. Lukman menjelaskan, diprediksi puncak arus mudik di tol Jakarta-Cikampek terjadi pada enam hari menjelang lebaran atau H-6. Namun, gelombang arus mudik bakal terjadi sejak Jumat pekan ini, 8 Juni 2018.
Lihat: Angkutan Barang Dilarang Lewat Bogor Selama Mudik, Ini Sanksinya
"Puncak arus mudik diprediksi ada 120 ribu kendaraan menuju ke Cikampek," tuturnya.
Jumlah kendaraan itu meningkat 60 persen dibanding kondisi normal sebesar 70 ribu kendaraan yang melewati Gardu Tol Cikarang Utama di Kabupaten Bekasi. PT Jasa Marga bersama Kepolisian dan Dinas Perhubungan telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi kepadatan di tol selama mudik 2018.