TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto meminta warga Jakarta yang akan mudik membawa kartu BPJS Kesehatan, selain memeriksakan kondisi kesehatan sebelum mudik. Fasilitas telah disediakan di puskesmas yang siap melayani para pemudik.
“Mereka mempunyai BPJS Kesehatan, jadi seluruh biayanya gratis,” ujar Koesmedi saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Selasa, 5 Juni 2018.
Baca: Penggelapan Rp 1,6 Miliar Iuran BPJS, Manajer Perusahaan Kabur
Koesmedi meminta warga DKI yang mudik selalu membawa kartu BPJS Kesehatan. Hal ini sebagai langkah antisipasi kejadian selama perjalanan dan di kampung halaman.
“Kalau ada permasalahan, bisa langsung mengurus administrasinya,” ucapnya.
Dinas Kesehatan DKI telah berkoordinasi dengan BPJS pusat, sehingga kartu BPJS milik warga Jakarta berlaku di seluruh Indonesia. “Jangan sampai karena punya DKI jadi tidak berlaku.”
Baca: Jasa Marga Beri Tips Tak Kehabisan Saldo E-Toll Saat Mudik
Menghadapi mudik Lebaran 2018, Kementerian Kesehatan RI menyiapkan pelayanan kesehatan di beberapa titik sepanjang jalur mudik.
Saat ini, sebanyak 3.910 fasilitas layanan kesehatan telah disiapkan Kementerian Kesehatan untuk menghadapi arus mudik Lebaran. Angka itu terdiri atas 923 pos kesehatan, 2.231 puskesmas, 375 rumah sakit, 207 kantor kesehatan pelabuhan, dan 174 public safety center.
Jumlah faskes dan poskes pada 2018 bertambah sebanyak 84 unit dari tahun lalu yang hanya 3.826 unit. Dengan membawa kartu BPJS Kesehatan, warga DKI yang mudik tahun ini bisa memeriksakan diri di fasilitas layanan kesehatan di sepanjang jalur mudik.