TEMPO.CO, Bekasi - Pengelola Jalan Tol Cikampek menyiapkan bahan bakar minyak (BBM) kemasan di sejumlah tempat peristirahatan yang tak memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
"Harga BBM kemasan tidak ada bedanya dengan di SPBU," kata juru bicara PT. Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Irwansyah, Rabu, 6 Juni 2018.
Irwansyah mengatakan, ada empat rest area pada jalur mudik di Tol Cikampek. Di antaranya di kilometer 19, 33, 39, dan 57.
BBM kemasan disediakan di parking bay KM 18, 41, 59, dan rest area di KM 33. "Kami bekerja sama dengan Pertamina sebagai penyedia BBM," kata Irwansyah.
Baca: Perbaikan Jalan di Tol Cikampek Mulai Senin, Waspada Kemacetan
General Manager Jasa Marga cabang Jakarta Cikampek, Raddy R. Lukman mengatakan, penyediaan BBM kemasan lima liter itu dilakukan menyusul rencana pengaturan keluar masuk kendaraan di rest area. "Jika rest area yang ada SPBU penuh, bisa memanfaatkan parking bay atau rest area kecil untuk mengisi BBM," kata dia.
Menurut Raddy, pengendara yang hendak membeli BBM kemasan di lokasi tersebut harus menggunakan uang pas supaya tidak terjadi antrean. Sejauh ini belum diketahui berapa banyak pasokan BBM yang akan tersedia di parking bay. "Dijamin cukup, tapi pembelian dibatasi secukupnya," ujar dia.
Baca: Jasa Marga Beri Tips Tak Kehabisan Saldo E-Toll Saat Mudik
PT. Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek terjadi pada enam hari menjelang lebaran atau H-6. Diperkirakan kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui gardu tol Cikarang Utama meningkat sampai dengan 60 persen atau mencapai 120 ribu kendaraan.
Menurut dia, semua potensi kepadatan bakal terjadi di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Namun, pengelola jalan itu telah melakukan berbagai antisipasi seperti buka tutup rest area, rekayasa lalu lintas, sampai dengan contra flow melalui diskresi dari kepolisian.
Baca: Polisi Minta Proyek di Jalan Tol Dihentikan Selama Mudik 2018
Dengan diberhentikannya tiga proyek strategis nasional pada H-10, diantaranya Tol Jakarta - Cikampek 2 Elevated, Light Rail Transit (LRT), dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung diharapkan mampu meminimalisasi kepadatan di ruas jalan tol Cikampek.