TEMPO.CO, Depok - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung- Cisadane (BBWSCC) Jarot Widyoko merespon permintaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok yang ingin menjadikan air Setu Citayam sebagai bahan baku air bersih.
Menurut Jarot, keputusan penggunaan air Setu Citayam Depok butuh proses kajian, setelah itu keluar rekomendasi teknis. “Debit air akan diukur saat musim hujan dan musim kemarau. Lalu yang bisa kami kasih cuma berapa persen,“ ujar Jarot kepada Tempo, Rabu, 6 Juni 2018.
"Kami itu juga punya neraca air, kami memberikan rekomendasi teknis ada dasarnya,” kata Jarot. PDAM, kata Jarot, mengusulkan agar dilakukan penghitungan debit air. Melihat neraca air sebagai langkah antisipasi habisnya air Setu Citayam kalau dilakukan penyedotan.
“Setelah pengajuan tidak serta merta menolak atau memberi. Kalau diberi alasan dipaparkan,kalau memang tidak boleh sebab apa,” ujar Jarot.
PDAM Tirta Asasta Kota Depok berencana menambah sumber air baku dari Setu Citayam. Direktur Umum PDAM Tirta Asasta E.E Sulaeman menuturkan meski debit air Setu Citayam belum mencukupi, setu tersebut akan berfungsi menjadi penampung air dari Sungai Cisadane. “Air dialirkan melalui Kali Baru menuju Setu Citayam,” kataSulaeman.
Sulaeman memperkirakan suplai air baku dari Setu Citayam sekitar 500-1.000 liter per detik. Tambahan air itu bisa membantu penyediaan air bersih bagi warga Cipayung, Cinere, dan Limo.
Layanan air perpipaan di Depok baru menjangkau 17,2 persen penduduknya. Sebab, kapasitas produksi dua instalasi pengelolaan air milik PDAM Tirta Asasta baru mencapai 1.095 liter per detik.
Sulaeman menuturkan, BBSWCC akan membantu perbaikan kualitas cadangan air di Setu Citayam. Kawasan setu akan dinormalisasi sehingga bisa meningkatkan kualitas air. “Jalur Kali Baru juga harus dinormalisasi,” tuturnya.
PDAM Tirta Asasta, kata Sulaeman, juga akan meningkatkan kapasitas produksi air baku di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Citayam yang mengolah air Sungai Ciliwung. Salah satu mesin pengolahan air kini telah mampu menyuplai air baku menjadi 300 liter per detik. Sebelumnya, mesin tersebut hanya bisa mengolah air 100 liter per detik.
Selain itu, tutur Sulaeman, PDAM Depok Tirta Asasta akan meningkatkan kemampuan IPA Legong dari 320 liter per detik menjadi 1.000 liter per detik. “Jadi ada penambahan sebesar 680 liter per detik yang diharap rampung pada 2019,” ujarnya.