TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mulai menyelidiki pencurian penutup drainase di underpass Mampang. Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan penyelidikan pencurian penutup drainase itu dilakukan Polda Metro Jaya dan Kepolisian Resor Jakarta Selatan.
"Kami masih melakukan penyelidikannya. Tunggu ya," kata Argo di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu, 6 Juni 2018.
Baca: Terlilit Utang, JU Lakukan Pencurian Kotak Amal di Musala Tambora
Sebanyak 25 lubang penutup drainase di underpass Mampang hilang pada Kamis pekan lalu. Hilangnya penutup drainase yang terbuat dari besi itu membuat lubang sebesar 30x60 centimeter. Lubang tersebut berjejer di bagian sisi kiri jalan dari lajur arah Kuningan menuju Mampang.
Underpass Mampang dibuat untuk mengurangi kemacetan di Jalan Rasuna Said hingga Mampang. Namun belum genap berusia dua bulan sejak diresmikan pada 7 April 2018, tutup drainase jalan itu dicuri.
Baca: Pencopetan di Mal Gandaria City, Korban: Pelaku Nenek-nenek
Argo mengatakan polisi belum mendapat petunjuk untuk mengungkap pencurian tersebut. Saat ini, polisi masih mencari kamera pengintai (CCTV) yang mungkin merekam pencurian itu. "Kami belum mendapat CCTV. Tunggu saja, kami masih berupaya mengungkap siapa pelakunya."
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemerintah membutuhkan 12 kamera pengintai (CCTV) untuk mengawasi underpass Mampang-Kuningan.
Baca: Pencurian Koper di Bandara, Polisi Duga Pelaku Kleptomania
Kebutuhan ini muncul setelah terjadi pencurian dan aksi vandalisme di underpass tersebut. "Panjang jalan itu kami perkirakan lebih dari 1 kilometer sehingga membutuhkan 12 CCTV. Nanti kami lihat di pengadaan," kata Sandiaga saat berada di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Selasa, 5 Juni 2018.