TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Depok Muhammad Idris menilai pencabulan yang dilakukan seorang guru terhadap empat siswa sekolah dasar negeri telah mencoreng wajah pendidikan.
“Kejadian pencabulan ini sesuatu yang sangat memukul. Memukul hati dan jiwa kita. Ini memang harus diproses secara hukum,” kata Idris di Kantor Polresta Depok hari ini, Kamis, 7 Juni 2018.
Idris datang ke Kantor Polres Depok untuk mengetahui kejelasan kasus ini sekaligus menanyakan detil profil dan identitas tersangka.
Dia menuturkan, kejadian ini bisa dampak terhadap anak didik di sekolah lain. Apalagi diduga pelakunya tenaga pengajar honorer di sekolah unggulan tersebut yang menjadi percontohan untuk sekolah lainnya.
“Tentunya akan ada pendekatan edukasi bagi korban."
Polres Kota Depok mengusut dugaan pencabulan kepada siswa yang dilakukan oleh seorang guru honorer berinisial W. “Keempat korban yang melapor telah dimintai keterangan dan dilakukan visum di RS Polri Kramat Jati,” ujar Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Didik Sugiarto di kantornya hari ini, Kamis, 7 Juni 2018.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Didik menerangkan, empat korban tadi menyebutkan bahwa telah terjadi pencabulan oleh W antara 2017 sampai 2018.
“Hari ini tim di lapangan berupaya menangkap pelaku,” ujar Didik.
Idris memastikan pelaku pencabulan akan diberi sanksi tegas dan keras sesuai dengan ketentuan. Status tersangka sebagai tenaga honorer segera dibekukan. “Kepala sekolah nanti yang memberhentikan."