TEMPO.CO, Jakarta -Polisi masih terus memburu pelaku yang melemparkan batu dari jembatan penyeberangan orang disingkat JPO di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 6,30, yang menewaskan 1 orang.
"Kami masih menyelidikinya," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono seusai memantau arus mudik di pintu Tol Cikarang Utama 1, Kabupaten Bekasi, Ahad, 10 Juni 2018 siang.
Baca : Pelemparan Batu di Tol Jakarta-Cikampek, Begini Versi Jasa Marga
Kejadian pelemparan batu besar dari jembatan penyeberangan Jalan Tol Jakarta-Cikampek itu terjadi pada Selasa, 5 Juni 2018, pukul 04.00 WIB. Akibatnya, pengendara bernama Saeful Mazazi, 43 tahun, yang mengemudikan mobilnya tewas tertimpa batu tersebut setelah kaca depannya pecah.
Kaca mobil pecah karena terkena lemparan batu di Tol Cikampek. Foto/Facebook.com
Argo mengatakan setelah kejadian itu, polisi langsung menjaga 12 jembatan yang ada di kawasan itu, agar kejadian serupa tidak terulang. "Ada polisi yang berjaga untuk mengantisipasi agar kejadian itu tak terulang lagi," ujarnya.
Polisi sempat memeriksa satu orang atas dugaan pelamparan batu tersebut. Namun, setelah diinterogasi, petugas tidak mempunyai cukup bukti.
Polisi, kata dia, masih mencari informasi untuk menyelidiki kasus ini. Selain itu, Polda Metro telah menginstruksikan agar polres dan polsek juga memperketat pengawasan di JPO. "Kami berharap warga bisa membantu mengawasi. Dan kalau melihat kejadian itu beri tahu kami," ujar Argo lagi.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf mengatakan telah meminta anak buahnya untuk meningkatkan patroli di ruas Tol Jakarta-Cikampek yang ada JPO-nya. "Jika ada orang lama di sana, kami bakal minta dia pergi, atau pun orang yang berjualan, akan kami larang," Yusuf menegaskan.