TEMPO.CO, Jakarta -Dua anggota polisi dari Direktorat Satuan Sabhara Polda Meteo Jaya melaporkan pengeroyokan yang diduga dilakukan anggota TNI ke Detasemen Polisi Militer Jaya ll Cijantung. Keduanya adalah Brigadir Dua Bimo Yudho Prasetyo dan Brigadir Dua Feri Saputra.
"Informasi laporan dua polisi ke Pendam Jaya itu betul," kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Kristomei Sianturi saat dihubungi, Ahad, 10 Juni 2018 terkait pengeroyokan itu.
Baca : Diduga Hina Tokoh Agama, Anggota DPRD Karawang Dikeroyok Massa
Kedua polisi itu diduga dikeroyok oleh beberapa anggota TNI, Sabtu dini hari, 9 Juni 2018. TNI pun telah turun tangan untuk menindaklanjuti laporan tersebut. "Namun, kami akan selidiki apakah benar anggota TNI atau bukan (yang melakukan pengeroyokan," ujar Kristomel Sianturi.
Menurut Kristomel, tidak bisa langsung menuduh pengeroyokan dua polisi itu, dilakukan oleh anggota TNI. Soalnya, siapa saja bisa melakukan pengeroyokan tersebut.
Selain itu, menurut dia, bisa jadi ada orang yang ingin memperkeruh suasana pasca kejadian penusukan dua anggota TNI di tempat Billiard Al Diablo di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Kota Depok, Kamis, 7 Juni 2018. Saat itu, anggota Brigade Mobil menusuk Serda Nikolas Kegomoi dan Serda Darma Aji di tempat billiar tersebut.
Namun, nahas nyawa Serda Darma Aji tak tertolong setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. "Namun, kita harus bijaksana melihat situasi ini, jangan memanasi bahwa ini balas dendam, akan menambah keruh suasana," demikian Kristomel.
Pendam Jaya, kata Kristomel, masih mencari tahu apakah benar itu anggota TNI atau bukan yang melakukan pengeroyokan. "Kalau jelas, baru nanti akan kami kasih tindakan tegas. Kalau bukan ya kami serahkan kepolisian, motifnya apa sampai memanasi situasi," tutur dia. (*)
Lihat video ini juga: Enggan Jadi Dokter, Anak Muda Ini Malah Sukses Menantang Starbucks dan Menjadi Trendsetter Kafe Kopi