TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana membuat pelatihan untuk para pendatang baru Jakarta yang bakal datang pasca mudik 2018. Pelatihan itu, kata Sandiaga Uno dilakukan agar pendatang memiliki daya saing dan mampu bertahan di Jakarta.
"Kita berikan pelatihan agar mereka memiliki skil yang cukup," ujar Sandiaga Uno di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 12 Juni 2018.
Baca : Mudik 2018, Sandiaga Uno Sebut Jangan Hamburkan Duit di Kampung
Sandiaga Uno berencana akan melibatkan program One Kecamatan One Center for Enterpreneurship atau OK-OCE dan pihak swasta dalam pelatihan. Namun, Lanjut Sandiaga Uno, jika pendatang hanya berkeinginan untuk menjadi manusia gerobak atau peminta-minta maka akan dikirim ke panti sosial.
Walau begitu, Sandiaga Uno tetap berharap pemudik yang pulang kampung mampu menciptakan lapangan kerja di daerah. "Mengajak temannya untuk menggiatkan ekonomi di daerah," kata dia.
Sikap terbuka terhadap pendatang baru juga ditunjukkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia membuka peluang bagi siapa pun yang ingin mengadu nasib di Jakarta.
"Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapat pekerjaan, dimana saja, tidak ada aturan yang melarang, termasuk di Jakarta," katanya di Kawasan Monumen Nasional, Rabu, 6 Juni 2018.
Yang terpenting menurut Anies Baswedan, para pendatang baru itu harus mengikuti aturan kependudukan dan pencatatan sipil. Para pendatang diwajibkan untuk mentaati wajib lapor 1x24 jam. "Sehingga RT dan RW saling berkoordinasi untuk memastikan bahwa semua tercatat dengan baik,"
Simak juga : Ini Aplikasi Pengawas Rumah Saat Anda Mudik
Arus urbanisasi ke Jakarta pasca mudik Lebaran telah menjadi kebiasaan. Pasca Lebaran tahun 2017, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI mencatat jumlah pendatang baru sebanyak 70.752 orang.
Data itu berasal dari selisih jumlah arus mudik dengan arus balik. Jumlah pemudik mulai H-7 hingga H+2 Lebaran tercatat 6.414.304 jiwa. Sedangkan jumlah arus balik ke Jakarta dari H+1 sampai H+9 mencapai 6.485.056 orang.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta menyebutkan, pendatang tersebut antaranya untuk bersekolah, pemudik yang membawa sanak keluarga untuk tinggal bersama di Jakarta dan sengaja datang untuk bertaruh nasib. Hal sama bisa terulang usai arus mudik 2018.