TEMPO.CO, Jakarta - Mudik Lebaran bisa menjadi kesempatan merenungkan masa lansia. Dengan bertemu orang tua, kita diajak membayangkan usia senja seperti apa yang ingin dijalani.
Tempo.co dan Orb Media menerbitkan sebuah laporan soal bagaimana persepsi terhadap usia senja berpengaruh pada kesejahteraan kita saat tua nanti. Ternyata, bersikap positif terhadap usia senja membuat masa tua bisa dijalani dengan baik.
Salah satu contoh lansia yang dengan sadar mempersiapkan masa tuanya adalah Eka Budianta, seorang penyair berusia 62 tahun.
Pada 2013, dia sudah mendaftar masuk di hunian wreda Senior Living D'Khayangan milik PT Jababeka Longlife City, yang bertempat di Cikarang, Jawa Barat. Pada 2014, ia resmi menetap di sana.
Alasan Eka memutuskan menetap di sana adalah ia tak mau merepotkan keluarganya untuk mengurusnya di masa tua. Keluarganya setuju.
Untuk mendapatkan keanggotaan seumur hidup, berdasarkan keterangan Head of Business Development PT Jababeka Longlife City, Trisno Muldani, kepada wartawan setahun lalu, seseorang mesti membayar Rp 3 miliar.
Di D'Khayangan, Eka mendapatkan berbagai program hiburan dan edukasi, seperti karaoke, piano, angklung, senam bersama, serta paduan suara. Antar sesama penghuni pun terjalin keakraban. Mereka sering merayakan ulang tahun bersama. "Nyaman sekali," kata Eka.
Eka Budianta (duduk di tengah, berkacamata hitam) saat bersama grup paduan suaranya. (dok. pribadi Eka Budianta)
Tapi tak semua lansia seberuntung Eka. Ada yang tidak sempat mempersiapkan masa tuanya karena berbagai kondisi, bahkan tidak tahu keluarganya di mana. Mereka dijaring petugas Satpol PP, sebelum ditempatkan di panti jompo. Lansia-lansia macam itu yang menghuni Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 di Cipayung Jakarta Timur.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, pernah mengunjungi Tresna Werdha Budi Mulia 1, pada liburan tahun baru 2018.
Anies menuliskan pengalamannya di laman Facebooknya:
Di sana juga berjumpa Nenek Suharti yang berusia 101 tahun, dulu anggota wayang orang. Masih antusias menyanyi...beberapa dari mereka matanya berkaca dan meneteskan air mata saat bercerita tentang keluarganya yang tak ditemukan atau telah tiada. Ada sekitar 2010 lansia yang berada di panti sosial itu.
Direktur Perencanaan Kependudukan dan Perlindungan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Maliki, mengatakan, salah satu cara mempersiapkan masa tua adalah dengan mengumpulkan aset sejak muda. Ini sudah dilakukan oleh sejumlah lansia di Indonesia sehingga masa tua mereka aman.
Maliki mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan Peraturan Presiden tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan. "Kami ingin membuat lansia Indonesia menjadi mandiri, sejahtera, dan bermartabat," ujarnya.