TEMPO.CO, Bekasi - Arus balik mudik 2018 di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah terjadi sejak Ahad malam, 18 Juni 2018.
Kendaraan pemudik dari Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mulai memasuki tol Jakarta-Cikampek sehingga kepadatan pun tak dapat terhindarkan. Akhirnya polisi memberlakukan contra flow sampai sejauh 21 kilometer.
Juru bicara PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Irwansyah, mengungkapkan sejumlah titik yang menjadi penghambat arus di tol.
Baca: Mudik 2018, Kenapa Sandiaga Sebut Pemudik Duta Ekonomi Daerah?
Menurut dia, antrean masuk ke rest area di Kilometer 61, 52, dan 42 menjadi pemicu hambatan arus. Pemudik berbarengan memasuki rest area setelah melintasi tol Cipali sepanjang 100 kilometer lebih.
"Antrean ke rest area membuat lalu lintas kendaraan di belakang tersendat," kata Irwansyah hari ini, Senin, 18 Juni 2018.
Titik hambatan lainnya adalah kepadatan di Kilometer 66 karena ada pertemuan antara Tol Cipularang dari Bandung dan Tol Cipali dari Jawa Tengah. Pada awal arus balik kendaraan didominasi dari arah Tol Cipali. Namun, terjadi penyempitan jalur karena proyek Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated di Kilometer 46 dan 29.
"Di Kilometer 29 jalurnya sudah dilebarkan untuk pengganti lajur yang dipakai proyek," ujar Irwansyah.
Selepas gardu Tol Cikarang Utama sampai ke Jakarta cenderung aman karena lajurnya lebih banyak, yaitu empat. Berbeda dengan sebelum gardu Tol Cikarang Utama tiga lajur.
Jasa Marga melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi kepadatan arus balik mudik 2018, yaitu buka tutup rest area dan contra flow. Contra Flow dilakukan sejak Ahad malam sekitar pukul 19.00 WIB sampai Senin dini hari, pukul 02.30, dari Kilometer 65 sampai Kilometer 41. "Saat ini lalu lintas ramai lancar," tutur Irwansyah.