TEMPO.CO, JAKARTA - Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Satriadi Gunawan mengatakan 30 personel dikerahkan untuk mencari buaya yang terlihat di dermaga Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di Pondok Dayung, Tanjung Priok, beberapa waktu lalu.
“Penyisiran sejak pagi kemarin. (Sampai sekarang) masih terus, belum ada info lebih lanjut,” kata Satriadi lewat pesan pendek hari ini, Senin, 18 Juni 2018.
Baca: Sandiaga Uno Bicara Soal Buaya Jakarta
Dia menceritakan bagaimana pencarian dilakukan. Satriadi menuturkan, dalam pencarian, Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dilengkapi dengan enam kapal, yang terdiri atas satu rescue boat dan lima kapal pemadam kebakaran.
Enam unit kapal itu disebar ke tiga titik pencarian, yaitu pantai di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol, sungai sepanjang Jalan R.E. Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, serta Danau Cincin, Sunter Utara.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan TNI AL,” ujar Satriadi.
Kepala Dinas Penerangan Koarmada I Letnan Kolonel Laut Agung Nugroho mengatakan prajurit TNI AL telah menembak buaya muara sepanjang sekitar 2,5 meter itu. Namun reptil tersebut menyelam dan tidak muncul lagi ke permukaan.
Agung khawatir buaya masih berada di perairan Pondok Dayung sebab TNI AL kerap berlatih di kawasan itu. "Prajurit kami bukan pawang buaya. Yang penting buaya tersebut bisa ditangkap,” ucapnya pada Sabtu pekan lalu, 16 Juni 2018.
Adapun Wakil Gubernur Sandiaga Uno meminta masyarakat yang melihat kemunculan buaya itu melapor ke pihak berwenang. "Jangan langsung dieksekusi, tapi laporkan," tuturnya di arena Pekan Raya Jakarta pada Ahad, 17 Juni 2018.