TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya telah membahas beberapa rencana untuk mengurai potensi kemacetan arus balik Lebaran di tol Cikarang Utama. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, akan ada penambahan tiga pintu tol Cikarang Utama.
"Kalau antrean itu kita lihat, maka pintu tol Cikarang Utama yang hanya 27 pintu kita tambah 3 menjadi 30," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 18 Juni 2018.
Baca juga: Arus Balik Mudik, Tol Cikampek Mulai Padat
Rencana lain adalah memasang mesin isi ulang saldo e-toll di pintu tol Cikarang Utama. Menurut Argo, Polda Metro Jaya bersama dengan Jasa Marga telah menyiapkan 25 mesin pengisian saldo e-toll.
Argo tak menjawab apakah pengisian saldo e-toll di pintu tol Cikarang Utama akan menambah potensi kemacetan. Polisi akan melihat teknis penggunaan saat mesin pengisian saldo dioperasikan. Akan tetapi, pemasangan mesin ini dinilai memudahkan masyarakat.
"Masyarakat yang kehabisan pulsa bisa memanfaatkannya," ujar Argo.
Lebaran 2018 jatuh pada 15-16 Juni 2018. Pemerintah memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 18 dan 19 Juni 2018. Bahkan, arus balik mudik sudah terlihat di stasiun kereta api Pasar Senen dan Gambir, Jakarta Pusat pada H+2 lebaran hari pertama alias 17 Juni 2018.
Senior Manager Corporate Communication Daerah Operasi 1 PT Kereta Api Indonesia, Edy Kuswoyo mengungkapkan, jumlah penumpang yang datang di Stasiun Pasar Senen pada H+2 sebanyak 20.763 orang. Jumlah ini masih lebih kecil daripada gelombang mudik di hari yang sama sebanyak 24.714 penumpang.
Situasi serupa terjadi di Stasiun Gambir. Arus balik pada H+2 terdata 18.223 orang. Di stasiun ini, jumlah mereka yang kembali mulai mendominasi. Pada H+2 jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 17.769 orang.