TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menyiapkan tiga skema lalu lintas arus balik Lebaran 2018. Skema itu sebagai solusi mengurai penumpukan kendaraan di gerbang tol Cikarang Utama arah Jakarta.
Skema pertama, yakni mengarahkan kendaraan ke jalan arteri di KM 37. Polisi akan menerapkan skema ini jika terlihat kemacetan di atas lima kilometer dan kecepatan kendaraan 0,5 kilometer per jam.
Baca: Arus Balik Lebaran 2018, Pemudik Jakarta Padati Tol Cipularang
"Pengalihan arus bisa dilakukan di KM 37 dan keluarkan ke jalur arteri," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Senin, 18 Juni 2018.
Bila pengalihan arus tak bisa mengatasi antrean panjang kendaraan, polisi akan memberlakukan contraflow. Menurut Argo, contraflow rencananya diterapkan di KM 35-21. Sistem lawan arah itu bisa diperpanjang hingga ke KM 10 atau KM 0.
Baca: Arus Balik H+3 Lebaran, Ini Titik Hambatan di Tol Cikampek
Skema ketiga, lanjut Argo, menerapkan sistem satu arah. "Jadi nanti KM 35 sampai Jakarta satu arah semua," ujar Argo.
Polda Metro Jaya bersama dengan Jasa Marga pun menyepakati dua solusi mengatasi kemacetan arus balik Lebaran 2018 di gerbang tol Cikarang Utama. Keduanya telah menyiapkan untuk membuka pintu tambahan dari 27 menjadi 30 pintu. Kesepakatan kedua, yakni memasang 25 mesin pengisian saldo e-toll di pintu tol Cikarang Utama.
Baca: Potensi Macet Arus Balik, Polisi Siapkan Dua Solusi di Pintu Tol
Pemerintah memperkirakan puncak arus balik Lebaran 2018 terjadi pada 18 dan 19 Juni 2018. Arus balik sudah terlihat di stasiun kereta api Pasar Senen dan Gambir, Jakarta Pusat pada H+2 lebaran hari pertama alias 17 Juni 2018.