Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buaya di Tanjung Priok, Ahli LIPI: Buat Saya Masih Tanda Tanya

image-gnews
Ilustrasi buaya muara. wikipedia.org
Ilustrasi buaya muara. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti buaya dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Hellen Kurniati heran ada buaya muara yang berkeliaran di sekitar Pondok Dayung, Tanjung Priok. Menurut Hellen, perairan Tanjung Priok bukanlah habitat dari satwa tersebut, meski buaya muara bisa hidup di air asin.
   
Pakar reptil dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu mengatakan buaya muara memaang dapat hidup di air tawar atau air asin. Karena itu, buaya muara berpotensi hidup di laut, tapi ada syaratnya, yaitu harus ada tanaman nipah di sekeliling laut.

Baca: Video Penampakan Buaya Viral, Pengelola Ancol Pasang Jaring

Hellen menjelaskan, habitat buaya muara ada di muara sungai atau pantai yang penuh tanaman nipah. 

Atas dasar itulah Hellen heran buaya muara muncul di perairan dekat Dermaga Pondok Dayung di Tanjung Priok. Sebab, perairan Jakarta tidak mendukung reptil itu untuk bertahan hidup.

"Sekadar lewat bisa untuk mencari makan, tapi bukan habitat aslinya," ujar Hellen. "Dia (buaya muara) tidak suka tempat ramai. Lalu lintas kapal juga tinggi. Buat saya masih tanda tanya." 

Baca: Buaya di Pondok Dayung, Pengunjung Pantai Ancol Bilang Bismillah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemunculan buaya sepanjang 2,5 meter di perairan Dermaga Pondok Dayung itu diketahui pada 14 Juni 2018.

Kepala Dinas Penerangan Koarmada I Letnan Kolonel Laut Agung Nugroho mengatakan anggota Koarmada I telah menembak buaya yang muncul di perairan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun belum diketahui apakah hewan itu mati atau tidak.  

Baca: Cerita 30 Aparat DKI 24 Jam Lebih Memburu Buaya Jakarta

"Personel jaga menembak kepala buaya dengan senjata laras panjang," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 Juni 2018. Tembakan itu membuat hewan tersebut menghilang dari permukaan dan tidak muncul lagi. "Sampai saat ini personel jaga masih melaksanakan penyisiran untuk mengantisipasi  kemunculan buaya tersebut."

Menurut Agung, petugas jaga terpaksa menembak buaya tersebut karena khawatir atas keselamatan masyarakat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


57 Tahun LIPI, Kisah Panjang Pembentukan LIPI dengan Niat Awal Membentuk MIPI

18 hari lalu

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
57 Tahun LIPI, Kisah Panjang Pembentukan LIPI dengan Niat Awal Membentuk MIPI

Saat ini LIPI telah melebur dengan BRIN bersama keempat lembaga penelitian non kementerian lainnya.


Begini Buaya di Australia Diajari Stop Memangsa Kodok Beracun, Biar Tak Mati

22 hari lalu

Buaya air tawar (Crocodylus johnstoni). Shutterstock
Begini Buaya di Australia Diajari Stop Memangsa Kodok Beracun, Biar Tak Mati

Populasi buaya liar di Australia merosot. Kematian terus bertambah karena hewan buas tersebut memakan kodok beracun di habitatnya.


Perkosa Puluhan Anjing, Pakar Buaya Dipenjara 10 Tahun di Australia

35 hari lalu

Adam Britton, telah mengaku bersalah atas 63 tuduhan terkait bestiality, kekejaman terhadap hewan, dan kepemilikan materi pelecehan anak. (X)
Perkosa Puluhan Anjing, Pakar Buaya Dipenjara 10 Tahun di Australia

Seorang ahli buaya dijatuhi hukuman lebih dari 10 tahun penjara di Australia pada Kamis 8 Agustus 2024 karena memperkosa dan membunuh puluhan anjing


Harga Tiket Masuk Samudra Ancol, Jam Buka, dan Cara Belinya

38 hari lalu

Samudra Ancol. Foto: Ancol.com
Harga Tiket Masuk Samudra Ancol, Jam Buka, dan Cara Belinya

Berikut informasi harga tiket masuk Samudra Ancol, jam buka, hingga cara membelinya. Harga tiket mulai dari Rp105 ribu.


Dua Singa Afrika Bersaudara Terekam Video Berenang Sejauh 1,5 Kilometer

13 Juli 2024

Singa barnama Jacob and Tibu di Taman Nasional Queen Elizabeth, Uganda. News Scientist/Alex Braczkowski
Dua Singa Afrika Bersaudara Terekam Video Berenang Sejauh 1,5 Kilometer

Kanal yang diseberangi penuh kudanil dan buaya sehingga mereka beberapa kali harus kembali ke tepi. Satu singa hanya memiliki tiga kaki.


BKSDA Lampung Evakuasi Buaya Diduga Penyerang Dua Warga di Tanggamus

29 Juni 2024

Suasana saat tim evakuasi buaya menyerahkan buaya muara tersebut ke SKW III Lampung BKSDA Bengkulu. ANTARA/HO/BKSDA Lampung
BKSDA Lampung Evakuasi Buaya Diduga Penyerang Dua Warga di Tanggamus

BKSDA mengevakuasi buaya yang diduga menyerang dua warga di Tenggamus, Lampung. Satu korban terluka, satu lainnya ditemukan meninggal.


KPK Gandeng 4 Lembaga Lakukan Reformasi Tata Kelola Pelabuhan

21 Juni 2024

Tessa Mahardhika Sugiarto sebagai Juru Bicara KPK yang baru saat sesi perkenalan dengan awak media, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 7 Juni 2024. KPK resmi menunjuk mantan Penyidik berasal dari institusi Polri, Tessa Mahardhika Sugiarto sebagai Jubir KPK menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh oleh Ali Fikri. Selain itu, Tessa Mahardhika juga pernah mengikuti seleksi untuk jabatan Direktur Pengaduan Masyarakat KPK pada 2020 dan Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah I pada 2023.  TEMPO/Imam Sukamto
KPK Gandeng 4 Lembaga Lakukan Reformasi Tata Kelola Pelabuhan

KPK mendorong reformasi tata kelola pelabuhan untuk mengurangi biaya logistik sekaligus kepastian waktu layanan.


Dua Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Dimangsa Buaya, BKSDA Bengkulu Akan Pasang Perangkap di Sungai Selagan

1 Juni 2024

Ilustrasi buaya. Sumber: Shutterstock/english.alarabiya.net
Dua Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Dimangsa Buaya, BKSDA Bengkulu Akan Pasang Perangkap di Sungai Selagan

BKSDA Bengkulu dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko akan memasang dua unit perangkap buaya di Sungai Selagan, pekan depan.


Anak Buaya hingga Lobster Diseludupkan Lewat Batam, Negara Rugi Ratusan Juta

31 Mei 2024

Polda Kepulauan Riau (Kepri) mengungkap tiga kasus kejahatan konservasi di Batam, Kamis, 30 Mei 2024. Polisi mengungkap penyelundupan benih lobster, anak buaya, hingga binturung. Foto: TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Anak Buaya hingga Lobster Diseludupkan Lewat Batam, Negara Rugi Ratusan Juta

Jajaran Polda Kepulauan Riau (Kepri) berhasil mengungkap tiga kasus penyelundupan dan kejahatan konservasi alam di Batam


Revisi Permendag Larangan Pembatasan Barang Impor, Begini Tanggapan Apindo

19 Mei 2024

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo, Shinta Kamdani saat ditemui di Kantor Apindo, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Revisi Permendag Larangan Pembatasan Barang Impor, Begini Tanggapan Apindo

Munculnya revisi larangan pembatasan barang impor lantaran ada kendala penumpukan kontainer di pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.