TEMPO.CO, Tangerang - Dalam sidak atau inspeksi mendadak ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas II Tangerang, Ombudsman RI menemukan banyak CCTV rusak.
Komisioner Ombudsman RI Ninik Rahayu menyayangkan banyak kamera pengintai atau closed circuit television (CCTV) yang rusak di Lapas namun tak segera diperbaiki.
Baca juga:
Baca: Komisioner Ombudsman: Pelantikan M. Iriawan Seperti Dipaksakan
"CCTV itu untuk mengawasi kondisi lapas per jam, bahkan per menit. Itu (di lapas ini) tidak dimanfaatkan, tidak dijaga. Menurut saya ini serius," ujar dia saat melakukan inspeksi mendadak ke Lapas Pemuda Kelas II Tangerang, Banten, Selasa, 19 Juni 2018.
kerusakan pada kamera CCTV itu terungkap ketika tim Ombudsman mengunjungi ruang Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP). Ninik, bersama Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala, hendak melihat aktivitas lapas yang terekam pada malam sebelumnya di CCTV.
Baca: Ombudsman Pergoki Foto Adolf Hitler di Lapas Pemuda Tangerang
Namun, petugas tampak kebingungan lantaran tidak hafal kamera nomor berapa yang langsung menghadap ke ruang tahanan. Ia perlu waktu cukup lama untuk mencari folder yang menyimpan data rekaman CCTV itu.
Komisioner Ombudsman RI menemukan foto pemimpin Jerman saat Perang Dunia II, Adolf Hitler di ruang Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), saat sidak di Lapas Pemuda Kelas II Tangerang, Selasa, 19 Juni 2018. Kepala Lapas, Marlik Subiyanto yang berada di ruangan langsung meminta salah seorang staf KPLP yang hadir untuk mencopot foto tersebut. TEMPO/Adam Prireza
"Masa petugas yang harusnya mengawasi tidak hafal. Itu tanggalnya juga tidak ter-update, masih 1 Januari tahun 2000," ujar Ninik.
Beberapa video yang diputar pun menunjukkan kondisi CCTV yang tidak terawat. Hal itu dilihat dari adanya rekaman yang buram, miring, bahkan dua buah CCTV yang sudah tidak beroperasi karena rusak.
Baca: Kisruh Jalan Jatibaru Raya, Ombudsman: Pemprov DKI Jangan Arogan
Staf KPLP itu mengaku kerusakan telah terjadi sejak sepekan yang lalu. Ia pun mengatakan kamera yang miring diakibatkan terkena bola lantaran langsung menghadap ke lapangan olahraga lapas.
Ninik menganggap hal ini bertolak belakang dengan permintaan lapas soal penambahan CCTV, namun tak dibarengi dengan pemeliharaan alat yang sudah ada.
Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala dipasangkan gelang sebagai tanda masuk saat sidak di Lapas Pemuda Kelas II Tangerang, Selasa, 19 Juni 2018. Ombudsman RI menemukan beberapa kamera pengintai atau CCTV di Lapas Pemuda II A Tangerang tidak berfungsi. TEMPO/Muhammad Hidayat
"CCTV kan buat mengawasi kondisi lapas per jam, per menit. Lha ini kok udah sepekan belum juga dibetulkan," kata Ninik. "CCTV memang kurang, tapi yang ada tidak dimanfaatkan dengan baik."
Baca: Bandara Soekarno-Hatta Gratiskan Biaya Mendarat, Ombudsman Kaget
Selain itu, Ombudsman juga menganggap porsi makanan untuk 2.585 penghuni lapas masih kurang. Ia meminta agar pengelola lapas tidak mengurangi porsi dengan alasan di masa lebaran banyak anggota keluarga yang berkunjung membawa makanan.
"Tidak boleh (mengurangi porsi makan) karena ini hari lebaran, banyak keluarga yang berkunjung. Tidak semuanya memiliki keluarga yang datang," ujar Ninik.
Kepala Lapas Pemuda Kelas II Tangerang Malik Subiyanto berterima kasih atas inspeksi mendadak yang dilakukan Ombudsman RI. Ia pun berjanji ke depannya akan memperbaiki segala kekurangan yang ditemukan hari ini. "Kadang gajah di pelupuk mata itu tidak terlihat. Kekurangan ini akan kami koreksi sebagai bagian dari temuan. Nanti kami cek lagi," tutur Malik.
