Jakarta - Penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk dipastikan aman dari cuaca ekstrem yang sedang mengoyak sejumlah perairan lain di Indonesia. Dalam daftar potensi gelombang laut tinggi yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), perairan dua penyeberangan itu tak termasuk.
BMKG memperkirakan ketinggian gelombang laut di penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk berkisar antara 0,25 – 0,75 meter. Adapun perairan lain yang mendapat perhatian ekstra berpotensi memiliki gelombang hingga 4 meter.
Baca berita sebelumnya:
BMKG Minta Arus Balik Pemudik Waspadai Perairan Berikut Ini
Termasuk yang menjadi perhatian adalah perairan untuk jalur penyeberangan Gresik - Pulau Bawean dan Pulau Sabang - Banda Aceh. Gelombang laut di dua lokasi penyeberangan itu dapat mencapai 2,0 – 2,5 meter.
Dengan kondisi gelombang laut yang masih cukup tinggi dibeberapa wilayah Indonesia, masyarakat dan kapal-kapal yang melintas diimbau untuk tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas penyeberangan. “Selalu memperhatikan update informasi cuaca dan gelombang dari BMKG," kata Kepala BMKG, Dwikora Karnawati, Rabu 20 Juni 2018.
Baca juga:
Derita Warga Bekasi Kena Dampak One Way Tol Cikampek
Sebelumnya BMKG merilis perkiraan bahwa cuaca ekstrem masih akan bertahan setidaknya selama tujuh hari ke depan. Cuaca ekstrem di perairan disebutkan terkait dengan penyebab tragedi kapal tenggelam di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Danau Toba, Sumatera Utara.
Termasuk mereka yang diminta waspada adalah masyarakat yang melakukan perjalanan arus balik lebaran 2018. “Gelombang ini diperkirakan terjadi selama arus balik lebaran,” kata Dwikora.
BMKG memperkirakan gelombang laut hingga 4 meter berpotensi terjadi di antaranya di perairan Sabang, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Sumba, Laut Banda, dan Laut Arafuru bagian tengah dan barat