TEMPO.CO, Jakarta - Pria bernama Ronny Kosasih Yuniarto melaporkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi III, Herman Hery, ke polisi atas dugaan pengeroyokan dan penganiayaan. Ronny meyakini Herman merupakan salah satu orang yang mengeroyoknya pada 10 Juni 2018.
Ketika diperlihatkan foto wajah Herman Hery yang terpampang di laman Wikidpr.org, Ronny membenarkan bahwa orang itulah yang mengeroyoknya.
"Iya dia," kata Ronny di kantor Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Kamis, 21 Juni 2018.
Baca: Korban Pengeroyokan Laporkan Anggota DPR Herman Hery ke Polres Jakarta Selatan
Menurut Ronny, dia dikeroyok oleh Herman dan ajudannya di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, 10 Juni 2018, pukul 21.30-22.00 WIB.
Kala itu mobilnya diberhentikan polisi karena masuk ke jalur busway. Di belakang mobilnya ada mobil Rolls-Royce bernomor polisi B-88-NTT yang diyakini milik Herman.
Baca: Polisi Dalami Dugaan Pengeroyokan oleh Anggota DPR, Herman Hery
Kuasa hukum Ronny, Febby Sagita, mengklaim telah mengecek mobil tersebut dengan meminta bantuan beberapa komunitas otomotif. Febby tak mengingat jumlah komunitas yang dimintai tolong.
Pengecekan itu mendapatkan hasil bahwa mobil tersebut dimiliki oleh PT Satria Mega Kencana yang berlokasi di kawasan Jakarta Selatan. "Dan kemudian kita dapat petunjuk bahwa HH adalah orang yang biasa menggunakan mobil tersebut," ujar Febby.
Baca: Kasus Pengeroyokan Dua Polisi, Markas TNI AD Instruksikan Ini
Setelah itu, Febby mencari foto Herman Hery dan mengkonfirmasi ke Ronny dan istri Ronny bernama Iris Ayuningtyas. Keduanya memastikan, foto Herman sesuai dengan wajah pelaku pengeroyokan. "100 persen mereka yakin," ujar Febby.
Saat dihubungi Tempo untuk meminta konfirmasi, Herman Hery tak menjawab apakah benar terlibat dalam pemukulan dan pengeroyokan itu. Herman meminta Tempo untuk mengecek terlebih dulu ke Polres Jakarta Selatan.
Baca: Herman Hery Pakai Roll Royce Phantom, Simak Kemewahannya
"Cek yang benar dulu, cek ke polres dulu, jangan menuduh orang tanpa alat bukti, oke?" tulis politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu melalui pesan WhatsApp.
Ketika dikonfirmasi tentang keterangan korban yang yakin bahwa Herman Hery yang melakukan pengeroyokan, pria asal NTT itu tak menjawab pertanyaan tersebut. "He he...., gitu ya...," tulisnya.