TEMPO.CO, Jakarta - Terminal bus antarkota Kalideres, Jakarta Barat, tetap melakukan pengecekan kelaikan armada dan awak bus, terutama pengemudinya, pada arus balik 2018.
"Kendati tidak seketat ketika arus mudik karena domainnya di daerah tujuan mudik, kami tetap lakukan pengecekan pada armada dan awak bus di arus balik ini," kata Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen saat ditemui di Jakarta, Sabtu, 23 Juni 2018.
Baca: Puncak Arus Balik Mudik Mulai Ramaikan Terminal Kalideres
Untuk pengecekan kelaikan armada bus, kata Revi, pihak terminal memfokuskan pada unit bus yang belum tertempel stiker bukti laik jalan.
"Namun, jika terlihat agak aneh oleh petugas di lapangan, unit bus yang memiliki stiker pun tetap diperiksa," ujarnya.
Baca: Ombudsman Kritik Pengelola Terminal Bus Kalideres
Untuk awak bus, pihak terminal di kawasan Jakarta Barat tersebut tidak lagi fokus melakukan tes urine, melainkan pemeriksaan kesehatan.
"Tapi, seandainya ada kecurigaan atau ada laporan dari penumpang, misalnya, kami melakukan tes urine," ucap Revi.
Baca: 10 Tips Anti-jambret Terminal
Hingga arus balik pada Sabtu, Revi melanjutkan, pihaknya belum menemui masalah pada unit bus ataupun awaknya dari 127 perusahaan otobus (PO) di Kalideres.
Meski demikian, saat arus mudik lalu, pihaknya menemukan empat kasus pengemudi yang terserang hipertensi.
"Itu mungkin capek karena perjalanan panjang dan jauh sehingga memerlukan konsentrasi tinggi. Akhirnya kami berikan obat. Namun empat pengemudi tersebut masih melebihi ambang batas sehingga kami buat perjanjian agar tidak diberi jalan dengan ancaman sanksi pada PO jika dilanggar," ucap Revi.
Baca: Arus Balik Lebaran, 21 Ribu Orang Melalui Terminal Bus Pulogebang
Pada arus balik Lebaran 2018 yang terpantau di Terminal Kalideres hingga H+7, Sabtu, pukul 13.00, jumlah penumpang kumulatif mencapai 34.300 orang. Ribuan pemudik itu datang dengan diangkut 1.845 bus.
ANTARA