TEMPO.CO, Bogor -Tetangga terduga teroris AAW, 31 tahun, yang tewas ditembak Detasemen Khusus Anti Teror atau Densus 88 di Depok, terkejut mengetahui peristiwa itu. Ketua RT 01 Desa Neglasari, Bambang mengatakan tak banyak tetangga dan warga sekitar yang mengetahuinya.
Menurut Bambang, AAW baru tinggal empat bulan di rumah kontrakan milik Idas, warga Jalan Palem, RT 01/01, Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Baca: Geledah Rumah Terduga Teroris Depok, Densus 88 Sita Dokumen
Bambang mengatakan, selama tinggal di rumah kontrakan itu, AAW dan istrinya tidak pernah bersosialisasi dan berinteraksi dengan tetangga maupun warga sekitar.
"Mereka memilih menutup diri dari lingkungan, bahkan meski sudah satu minggu tinggal di kontrakan itu dia belum lapor pada kami selaku pengurus kampung," kata dia.
Baca: Terduga Teroris Depok Hendak Lakukan Amaliah Saat Pilkada Jabar
Bambang mengatakan dia sudah beberapa kali mendatangi rumah kontrakan AAW. Penghuni kontrakan itu tidak pernah ada dengan alasan yang sama, pulang malam.
"Kalo dengan tersangka yang suaminya saya belum pernah ketemu paling hanya bertemu dengan istrinya saja, yang bilang jika suaminya itu pulang kerja selalu malam," kata dia.
Baca: Terduga Teroris Depok Tewas, Warga Dengar Suara Tembakan
Bambang mengatakan, dirinya sudah berulang kali untuk meminta fotokopi kartu indentitas suami dan istrinya yang tinggal di kontrakan itu. Akan tetapi hingga saat ini, keluarga terduga teroris itu belum memberikannya.
"Selalu ada alasan mereka pun sampai sekarang tidak menyerahkan copy KTP, saat ditanya istrinya selalu bilang kalo suaminya itu kerjaannya berjualan buku," kata Bambang tentang terduga teroris Bogor itu.