TEMPO.CO, Depok - Anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror menyergap satu terduga teroris di Kota Depok saat yang bersangkutan hendak membeli lauk. Terduga teroris itu bernama Rizki Maulana alias MM yang menyewa rumah di RT 06 RW 22, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Rizki disergap di sebuah gang tak jauh dari rumah yang disewanya itu pada Sabtu pagi, 23 Juni 2018. “Dia izin kepada istrinya mau keluar beli lauk ikan buat makan,” ujar Ketua RT 06 Endang Suhendar saat ditemui di kantor Kelurahan Mekarjaya, Ahad 22 Juni 2018.
Baca berita sebelumnya:
Terduga Teroris Disergap Karena Dugaan Amaliah Saat Pilkada Jabar
Terduga Teroris Ditembak Mati di Depok, Kontrak Rumah di Bogor
Menurut Endang, setelah disergap di atas sepeda motornya, Rizki langsung digelandang masuk ke dalam mobil. Anaknya yang berusia 9 tahun dibawa ke kantor Kelurahan Mekarjaya untuk ditenangkan. “Malah sempat dibelikan susu kotak sama anggota Densus 88 biar tidak menangis,” tuturnya.
Satu jam kemudian, anak laki-laki itu diantar ke rumah dan dikembalikan kepada ibunya. Saat itu, Ketua RW 22 dan anggota Babinsa ikut mengantar. “Ibunya sempat bertanya, suaminya ke mana,” kata Endang.
Baca juga:
Dihukum Mati, Aman Abdurrahman Beri Isyarat Ini ke Pengacara
BMKG: Hujan Lebat Masih Akan Berlanjut Hari Ini
Endang bertugas menyampaikan kepada istri Rizki—dalam salinan dokumen kartu keluarga tertulis Syafira Laila—bahwa sang suami sedang “dipinjam” sebentar. “Istrinya lalu beristigfar terus dengan sebut, ‘Astagfirullah, astagfirullah’.”
Menurut keterangan yang diterima Endang, penangkapan Rizki berdasarkan kecurigaan yang bersangkutan terkait dengan aktivitas Jamaah Ansharut Daulah yang berbaiat kepada kelompok teroris ISIS. Rizki disebutkannya terlibat rencana JAD Bogor melakukan serangan terorisme saat pilkada Jawa Barat berlangsung.
Selain Rizki, ada dua orang lain yang ditangkap dengan tuduhan yang sama. Namun, berbeda dengan Rizki, dua orang itu terbunuh karena dianggap melakukan perlawanan saat disergap.