TEMPO.CO, Depok - Ornamen ventilasi dari Rumah Cimanggis di Kota Depok yang pernah ditempati Gubernur Jenderal VOC Petrus Albertus van der Parra selama periode tahun 1761-1775, telah dicuri.
Ventilasi atau angin-angin antik dari kayu itu berukuran 1,62 x 1,48 meter yang biasa disebut juga bovenlicht.
Baca juga: Jusuf Kalla: Tak Ada yang Perlu Dibanggakan dari Rumah Cimanggis
“Sungguh mengenaskan angin-angin itu diambil dan dibawa keluar dari situs sejarah Rumah Cimanggis dengan cara digergaji menjadi potongan-potongan yang kemudian disambung kembali dengan lem kayu,” kata JJ Rizal, anggota Komunitas Sejarah Depok (KSD) pada Senin 25 Juni 2018.
Pencurian itu diketahui setelah salah satu anggota KSD mendapat informasi bahwa ornamen ventilasi dari Rumah Cimanggis akan dijual ke kolektor barang antik. Mereka menunjukkan foto ventilasi yang pernah dipasang pada kamar di Rumah Cimanggis.
Baca juga: Sejarawan JJ Rizal Kritik Wapres JK soal Rumah Cimanggis
Anggota KSD kemudian membagi tugas. Ada yang berupaya menemukan orang yang menawarkan ornamen Rumah Cimanggis. Ada juga yang melakukan pemeriksaan langsung ke situs sejarah Rumah Cimanggis.
Ternyata, ornamen ventilasi itu benar-benar dicuri dari kamar di Rumah Cimanggis. “Orang yang menawarkan itu telah ditemukan dan mau dengan sukarela mengembalikan angin-angin yang didapatnya dari pelaku pengambilannya.”
Simak juga: Geledah Rumah Terduga Teroris Depok, Densus 88 Sita Dokumen
Menurut Rizal, KSD berusaha mengembalikan ornamen dan akan melibatkan LBH Jakarta untuk mengetahui prosedur hukum yang berlaku.
Dalam banyak kasus penghancuran bangunan situs bersejarah, kata Rizal, dimulai dari pembiaran pencurian ornamennya. Para penjahat mencuri jendela, pintu dan kusennya
Mereka mengincar angin-angin yang ada di atas kusen pintu karena ukirannya merupakan lambang keluarga. “Mengandung filosofi tertentu, sebab dikerjakan dengan sangat bagus ukiran kayunya,” kata Rizal.
Simak juga: Terduga Teroris Tewas Ditembak Densus 88, Begini Kesehariannya
Angin-angin di situs sejarah Rumah Cimanggis, ujar Rizal, kualitas dan kemewahannya setara dengan lambang keluarga.
“Merupakan manifestasi kecintaan Gubernur Jenderal van der Parra terhadap anak yang diangankan kelak menjadi pewaris utama kekayaannya,” katanya.