TEMPO.CO, Jakarta – Polisi telah mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) untuk kasus pornografi yang diduga melibatkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Terbitnya SP3 itu ternyata belum membuat hati Rizieq tergerak untuk kembali ke tanah air.
Juru bicara Alumni 212 Novel Bamukmin mengatakan, Rizieq akan kembali ke Tanah Air setelah polisi menerbitkan SP3 untuk semua kasus yang menjerat pimpinan FPI itu. Sebab, selain kasus pornografi yang sudah dihentikan, masih ada tiga kasus lagi yang masih ditangani polisi. "Kami melihat ada ganjalan utama di tiga kasus itu," kata Novel di Polda Metro Jaya, Selasa, 26 Juni 2018.
Baca: Polisi: Tidak Ada Informasi Intelijen Bahwa Rizieq Shihab Pulang
Kasus pertama, kata Novel, sehubungan dengan pernyataan Rizieq seputar logo palu-arit dalam uang baru yang dikeluarkan Bank Indonesia pada 2016.
Rizieq juga menuding Presiden Joko Widodo seorang PKI karena tidak menghiraukan logo palu-arit yang ada di uang baru itu. Gara-gara pernyataannya itu Rizieq dilaporkan oleh Solidaritas Merah Putih (Solmet) pada 10 Januari 2017.
Kasus kedua terkait ceramah Rizieq yang diduga menista dan menghina agama umat Kristen. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) melaporkan Rizieq ke Polda Metro Jaya pada 26 Desember 2016.
Baca: Kabar Kasus Pornografi Rizieq Shihab Di-SP3, Polisi Geleng Kepala
PMKRI mempermasalahkan ceramah Rizieq di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada 25 Desember 2016. Dalam ceramah itu Rizieq menyebut Tuhan tidak beranak dan diperanakkan, lantas menganalogikan, jika Tuhan beranak, siapa bidannya.
Kasus ketiga, yakni dugaan melecehkan Kepala Polda Metro Jaya waktu itu, Mochamad Iriawan. Pada 2017, seorang warga bernama Eddy Soetono, 62 tahun, melaporkan Rizieq atas dugaan menyebar ujaran kebencian karena menyebut Mochamad Iriawan sebagai kapolda berotak hansip.
Baca: Kawan Chat Rizieq Shihab, Firza Husein, Juga Mendapat SP3
Selain kasus-kasus itu, kata Novel, Rizieq Shihab juga mempertimbangkan aspek lain. Misalnya, pertimbangan politik atau masih betah di Arab Saudi sehingga urung pulang ke Indonesia. "Kan bisa saja, mungkin nanti 2019 ketika ganti presiden beliau merasa aman untuk pulang, beliau pulang. Semuat tergantung Habib Rizieq," ujar Novel.