TEMPO.CO, Jakarta - Polisi akan menggelar operasi penegakan hukum terhadap pelaku jambret dan begal menjelang dan selama Asian Games 2018. Instruksi kepada semua kepolisian resor itu dikeluarkan langsung Kapolda Inspektur Jenderal Idham Aziz.
“Kapolda memerintahkan semua polres serentak melakukan operasi begal dan jambret berkaitan dengan penyelenggaraan Asian Games," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, ketika berada di Kepolisian Resor Jakarta Timur, Jumat, 29 Juni 2018.
Baca berita sebelumnya:
Dirjen PUPR Korban Penjambretan di Kota Tua, Ini Kata Polisi
Polisi sebelumnya mengumumkan meringkus dua tersangka pelaku penjambretan terhadap seorang direktur jenderal di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Syarif Burhanudin, di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Seorang tersangka di antaranya ditembak mati lantaran dianggap melakukan perlawanan saat mau ditangkap.
Dari keterangan tersangka yang masih hidup, polisi mengetahui ada sindikat jambret yang bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara. Setelah melakukan pengembangan atas sindikat bandit jalanan itu, polisi kembali menangkap lima orang tersangka penjambret yang beroperasi di Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga:
Menolak Banding, Aman Abdurrahman Meminta Ini
Memilih Beda dan Dipecat Usai Pilkada, Guru di Bekasi Tak Gentar
Polisi menyatakan masih memburu kapten jaringan penjambret Geng Tenda Oranye Teluk Gong tersebut. "Kami sudah deteksi bos mereka (penjambret). Orang ini sangat kaya sekali," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Komisaris Besar Hengky Hariadi di kantornya, Jumat.
Menurut Argo, operasi jambret dan begal serentak di Jakarta dilakukan untuk memberikan keamanan masyarakat dan peserta Asian Games yang bakal berlangsung pada Agustus 2018. "Ini memang instruksi langsung Kapolda. Jadi setiap Polres dan Polsek wajib melaksanakan operasi ini," katanya.