TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya kasus penjambretan di ibu kota memaksa polisi untuk bekerja keras. Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat bahkan telah menggelar operasi khusus untuk memburu para penjahat jalanan itu. Tidak kurang dari 49 personel dikerahkan dalam operasi ini.
"Ini sesuai dengan instruksi Kapolda Metro Jaya untuk menggelar operasi anti kejahatan jalanan yang diberlakukan mulai malam ini," kata Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Priyo Utomo Teguh Santoso dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Juni 2018.
Baca: Korban Penjambretan Cempaka Putih Akan Menikah di Kampungnya
Priyo mengatakan, operasi bertajuk “Buru Jambret dan Begal” itu akan dilakukan serentak bersama kepolisian sektor di wilayah Jakarta Barat. Dalam operasi ini tim yang dikerahkan bakal menyisir daerah-daerah rawan kejahatan jalanan.
Menurut Priyo, polisi tidak akan segan mengambil tindakan tegas kepada para pelaku yang membahayakan. "Itu tidak bisa ditawar. Kalau melakukan perlawanan akan dilakukan penegakan hukum," ujar dia. Kebijakan ini sudah sesuai dengan instruksi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis.
Baca: Penjambretan di Cempaka Putih, Penumpang Ojek Online Tewas
Sebelum kasus penjambretan menimpa Warsilah, warga Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Perempuan 37 tahun itu tewas karena terpental saat tasnya dijambret di depan Gudang Garam Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Kasus yang serupa sebelumnya terjadi juga di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.