TEMPO.CO, Jakarta – Staf Istana Kepresidenan yang menjadi korban begal di Jalan Gajah Mada, Jakarta, menambah panjang daftar korban kejahatan di Ibu Kota. Korban adalah Armedya Dewangga, yang sehari-hari bertugas sebagai tenaga ahli Kantor Staf Presiden pada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. |
Armedya lebih dulu terkena jebakan komplotan begal ketika mengendarai mobil di kawasan Mangga Besar, Jakarta pada Jumat, 8 Juni 2018. Lokasi kejadiannya sekitar Halte Transjakarta Glodok.
Baca:
Sepeda Rp 30 juta Dibegal di Pondok Indah
Menurut Armedya, pelaku menggunakan modus meneriaki bahwa ban mobilnya kempis. Jumlah pelaku empat orang dengan mengendarai tiga sepeda motor. Jebakan dirasakan saat Armedya turun mengecek kondisi ban mobilnya. Di situlah di antara pelaku diduga membuka pintu mobil dan menggondol tas ransel berisi laptop, hard disk, serta uang tunai.
Akibat kejadian itu, Armedya kehilangan satu unit MacBook ME294, hard disk Seagate, hard disk Western Digital putih milik KSP, dan uang tunai Rp 3,3 juta. "Jika ditotal kerugian kira-kira mencapai Rp 25 juta," kata Armedya, Rabu 3 Juli 2018.
Baca:
Operasi Buru Begal dan Penjambret, Semua Polres Bergerak
Yang membuat resah Armedya laptop beserta dua hard disk di dalamnya tersimpan dokumen penting. Di Kantor Staf Presiden, Armedya bekerja sebagai renaga ahli muda Kedeputian III Bidang Kajian Pengelolaan dan Isu Ekonomi Strategis. Armedya telah melapor ke Polsek Metro Tamansari selaku korban begal.