TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf meminta kontraktor membenahi pembantas proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MPR) di Jalan Sudirman menjelang Asian Games 2018.
Menurut Yusuf, pagar pembatas proyek pembangunan MRT itu berbentuk kelokan, sehingga menghambat laju kendaraan yang mengantar atlet Asian Games 2018.
"Kami minta segera dibenahi untuk melancarkan laju kendaraan atlet Asian Games," kata Yusuf di Polda Metro, Jumat, 6 Juli 2018.
Yusuf mengatakan, pemerintah telah menginstruksikan kontraktor dan Bina Marga untuk membenahi pembatas pembangunan jalan tersebut, agar kondisi jalan menjadi lurus. "Dibetulin dulu lah selama Asian Games," ujar Yusuf.
Ia menuturkan, jalan arteri tersebut digunakan sebagai rute alternatif kedua untuk kendaraan yang digunakan atlet. Adapun rute utama yang bakal digunakan untuk mengantar atlet dari wisma di Kemayoran, Jakarta Pusat, menuju Gelora Bung Karno, melalui jalan tol.
Jika kondisi jalan arteri tidak memungkinkan untuk dilalui, polisi akan menggunakan jalur busway. Namun, skema utama yang dipriotitaskan petugas tidak akanmenggunakan jalur busway atau arteri. "Yang kami utamakan lewat tol jika tidak ada kecelakaan atau mobil mogok di sana," ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, waktu tempuh pada uji coba pertama rute kendaraan altet Asian Games sudah cukup baik. Sebab, dari wisma Atlet di Kemayoran, menuju Gelora Bung Karno, waktu tempunya kurang dari 30 menit, sebagaimana yang ditentukan.
"Kalau lewat tol hanya 21 menit 9 detik pas kami uji coba. Berarti kan bagus kurang dari 30 menit." Namun, waktu tempuh sedikit bertambah saat lewat jalan arteri atau alternatif kedua. Saat diuji coba waktu tempuh lewat jalan arteri mencapai 24 menit. "Kalau personel ditambah mungkin bisa lebih cepat lagi. Tapi keduanya masih di bawah 30 menit."
Yusuf menuturkan, selama mengantar atlet Asian Games, bakal ada pengalihan arus lalu lintas. Pengalihan ini, kata Yusuf, diprediksi bakal menilbukan kemacetan di kawasan lain. "Yang namanya kebijakan pasti ada dampaknya. Kami harap masyarakat mengerti bahwa ini untuk kepentingan Asian Games," ujar Yusuf.