TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Pancoran menemukan tiga anak baru gede (ABG) perempuan menjadi korban bisnis prostitusi di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Ketiga korban yang hanya lulus SMP dipaksa melayani lelaki hidung belang yang memesan jasa mereka lewat media online.
Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Pancoran Inspektur Satu Anton Prihartono mengatakan para korban berasal dari Depok. Mereka adalah ASW, 15 tahun, IF (16), dan NI (17). Bisnis haram ini terungkap setelah polisi menelusuri keberadaan IF yang dilaporkan hilang karena sudah lima hari tidak pulang.
"Selain IF ternyata ada dua perempuan lagi di bawah umur yang dijadikan pekerja seks," kata Anton dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 7 Juli 2018.
Baca: Susahnya Mengerem Bisnis Esek-esek di Kalibata City
Menurut Anton, IF dilaporkan hilang pada 1 Juli 2018 oleh seseorang bernama Edo. Pelapor mengatakan, terakhir kali IF pamit hendak ke Apartemen Kalibata City. Namun setelah lima hari IF tidak pulang.
Belakangan Edo mengaku mendapat pesan dari IF lewat Facebook. Dalam pesan itu IF memberitahu berada di salah satu kamar di Apartemen Kalibata City Tower Sakura bersama seorang bernama Ipin. "Dari informasi tersebut ada indikasi bahwa IF akan dijadikan pekerja seks," ujar Anton.
Setelah itu, polisi melakukan penyelidikan. Polisi berpura-pura memesan jasa pekerja seks kepada pemilik akun bernama IPINSEPT. Alhasil, polisi mengetahui, salah satu kamar di Tower Lotus menyediakan wanita-wanita muda untuk lelaki hidung belang.
Dari situ polisi mendatangi Apartemen Kalibata City dan menangkap dua tersangka yaitu Muh. Nico Richardo (20) dan MS alias IPINSEPT (17). Saat diperiksa mereka mengakui menjalankan bisnis prostitusi dengan mempekerjaan perempuan di bawah umur.