TEMPO.CO, Jakarta – Kebakaran di bangunan Kementerian Perhubungan menyebabkan pegawai tidak dapat berkantor lagi seperti biasa di Gedung Karya. Sejak pagi, mereka terlihat berkeliaran di halaman sekitar kementerian karena tidak bisa masuk ke dalam gedung.
"Gedung masih dalam evaluasi dan penyelidikan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Baitul Ihwan di lokasi, Senin, 9 Juli 2018.
Pada Minggu pagi, Gedung Karya terbakar. Tiga orang menjadi korban meninggal dunia dan 20 orang lainnya di larikan ke rumah sakit. Korban terjebak di dalam gedung penuh asap selama hampir empat jam.
Baca juga: Alasan Pelaku Penjambretan Maut di Cempaka Putih Menyerahkan Diri
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Susilo, mengatakan dua korban tewas merupakan pekerja kontraktor yang sedang mengerjakan proyek renovasi interior Gedung Karya.
Mereka adalah Khoirul dan Santoso. Petugas menemukan keduanya di tangga darurat lantai 12 gedung itu. Sedangkan satu korban tewas lainnya, M. Ridwan Ernaldi, merupakan pegawai di Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan.
Baitul Ihwan mengatakan, karyawan kementerian sudah masuk kerja hari ini walau baru mengalami musibah kebakaran kemarin. Agar tetap bekerja, Baitul Ihwan menuturkan kementerian memindahkan sementara karyawan di Gedung Karya.
"Sebagian kita letakkan di Medan Merdeka Timur dan Kemayoran," katanya.
Kebakaran di gedung Kementerian Perhubungan diduga berawal dari api dari ruang kamera pengawas closed-circuit television (CCTV) di lantai P1.
Menurut Djoko Susilo, asap yang cepat menjalar ke lantai lain menyebabkan banyak orang terkurung dalam ruangan. Adapun penyebab kebakaran hingga kini belum bisa dipastikan.