TEMPO.CO, Jakarta – Son Dong-jin, manajer di wahana wisata air SnowBay Waterpark, Taman Mini Indonesia Indah, kembali dibekuk polisi terkait dengan kasus narkoba. Dia dikabarkan ditangkap di huniannya di Apartemen Kemang Village, Jakarta Selatan, Senin, 9 Juli 2018.
Saat disambangi, Selasa, 10 Juli 2018, sejumlah petugas pengamanan apartemen mewah itu mengaku tak tahu-menahu tentang penangkapan tersebut. Mereka bungkam.
Baca berita sebelumnya: Polisi Narkoba Kembali Meringkus Petinggi Snow Bay Taman Mini
“Kalau ada kejadian apa, kita pasti tahu, kok,” kata seorang yang sedang berjaga lobi Tower Empire Apartemen Kemang Village, Selasa.
Anggota satuan pengamanan itu menolak memberikan namanya. Komunikasi yang dilakukan dengan rekannya juga tak membuka celah untuk Tempo mendapatkan penjelasan kronologi penangkapan Son.
Sehari sebelumnya, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Suwondo Nainggolan menerangkan, Son ditangkap terkait dengan narkoba. Sumber Tempo yang mengetahui penangkapan itu mengatakan Son diringkus di unit apartemennya di Kemang Village.
Baca: Polisi Narkoba Tangkap-Lepas Petinggi SnowBay Taman Mini, Ada Apa?
Suwondo menuturkan penangkapan diketahui petugas keamanan apartemen. Bahkan petugas satpam setempat, kata dia, menjadi saksi saat penggeledahan Son dan unit apartemen yang dihuninya. Polisi memastikan Son positif mengkonsumsi narkoba.
Penangkapan itu diketahui bukan yang pertama. Majalah Tempo dan Koran Tempo pernah mengungkap penangkapan Son dan lima warga Korea lain karena berpesta narkoba pada Februari 2018. Salah satu di antara lima orang itu adalah Presiden Direktur Snowbay Waterpark Kim Dae-jin.
Baca: Polisi Bebaskan Warga Korea yang Pesta Narkoba
Sayang, perkara itu menguap. Polisi melepas Kim dan kawan-kawannya dengan alasan tidak cukup bukti. Namun seorang petinggi Snowbay mengatakan Kim bersama rombongannya lepas diduga setelah memberikan uang Rp 1,6 miliar. “Jaminan resmi,” ujar seorang warga Korea yang ditangkap dalam wawancara tertulis dari Korea.
Saat itu, Suwondo telah membantah seluruh dugaan adanya suap tersebut. Dia memastikan penyelidikan terhadap Kim dan lima warga Korea lainnya itu dilakukan secara profesional. "Ini kasus barang buktinya enggak ada," ucapnya.