TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan menyiapkan posisi baru untuk Satya Heragandhi setelah dicopot sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Satya yang dipilih Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2016 lalu dijanjikan pekerjaan seputar kereta ringan atau light rail transit (LRT).
“Pak Satya nanti konsentrasi di LRT Jakarta. Bukan di Jakpro-nya lagi, jadi lebih fokus,” kata Anies Baswedan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Juli 2018.
Baca:
Anies Baswedan Copot Dirut Jakpro, Siapa Berikutnya?
Menurut Anies Baswedan, pengalaman dan peran Satya mengenai proyek kereta api ringan masih dibutuhkan sehingga distribusikan ke PT LRT. Namun, Anies belum mengatakan jabatan Satya di perusahaan tersebut. Pun dengan pembentukan perusahaan itu. "Nanti diumumkan," katanya.
Sebaliknya, sebagai perusahaan holding dari PT LRT, Anies ingin Jakpro memperbaiki manajemen. Terlebih, pengelolaan aset daerah, yang dinilai Anies merupakan pekerjaan terbesar Pemerintah DKI saat ini.
Baca juga:
Manajer SnowBay Terjerat Narkoba, Dulu Digerebek Sekarang...
Perombakan jajaran direksi PT Jakarta Propertindo dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang diselenggarakan pada Selasa, 10 Juli 2018. Dalam rapat tersebut, Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta menunjuk Dwi Wahyu Daryoto sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, menggantikan Satya Heragandhi.
Baca juga:
Inasgoc: Untuk Asian Games, Stadion GBK Senayan Ditutup Dulu
Dwi Wahyu adalah mantan Direktur Manajemen Aset PT Pertamina. Dia dicopot bersama empat anggota direksi lainnya di Pertamina pasca tumpaham migas di Teluk Balikpapan pada April lalu.
Sedangkan Satya adalah pilihan mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2016 lalu. Saat itu Ahok menyatakan kesengsem dengan kiprah Satya di Trakindo, PT KAI, dan GE.