TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) tidak memundurkan jadwal acara halal bihalal di Balai Kota terkait hoax deklarasi dirinya selaku calon presiden.
"Kalau mereka mundur berarti kalah nih sama pengacau. Jangan sampai kalah sama pengacau. Ini terorisme mind," kata Anies Baswedan di Hotel Four Points, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Juli 2018.
Rencananya pada Kamis petang ini, berlangsung halal bihalal KAHMI di Balai Kota DKI Jakarta. Anies Baswedan diundang hadir dalam acara tersebut.
Namun sejak empat hari lalu, beredar poster undangan dari KAHMI yang akan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Kamis, 12 Juli 2018 pukul 19.00-22.00 WIB di Balai Kota DKI Jakarta.
Poster yang tersebar lewat media sosial WhatsApp, Twitter dan lainnya itu menampilkan foto Anies dengan latar belakang bendera merah putih dan ditempel logo KAHMI disebelah kiri atas. Poster mencantumkan nama Presidium KAHMI Siti Zuhro dan Sekretaris Jenderal KAHMI Manimbang Kahariady.
KAHMI sudah membantah poster tersebut. Anies Baswedan menilai pembuat poster hoax itu kejam dan mengganggu serta merugikan dirinya.
Simak juga: Jika Ahok Bebas Agustus 2018, Ini Nasehat Lulung
"Yang kasihan kan begini, penyelenggara jadi kikuk. Padahal yang bikin (deklarasi) bukan penyelenggara," kata Anies Baswedan.
Balai Kota, kata Anies, tidak akan dijadikan tempat penyelenggaraan acara politik praktis. Acara dengan KAHMI dianggap hanya silaturahmi, tanpa kepentingan politik.
Atas hoax yang beredar, Anies Baswedan meminta KAHMI selaku penyelenggara tidak mundur. Tetapi tetap menyelenggarakan acara halal bihalal.