TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya terus memburu begal di Ibu Kota dan sekitarnya. Pemburuan terhadap para penjahat jalanan, seperti penjambret, itu semakin intensif menjelang perhelatan Asian Games 2018.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan polisi tak mau peserta Asian Games dari negara sahabat menjadi korban kejahatan jalanan.
Baca:
Operasi Serentak Buru Penjambret dan Begal, Semua Polres Bergerak
“Juga untuk membuat efek gentar bagi pelaku kejahatan,” kata Argo, Minggu 15 Juli 2018, seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Senin 17 Juli 2018
Dalam operasi yang melibatkan 1.000 personel ini, menurut Argo, polisi menyasar jalan raya, stasiun, terminal, dan pusat belanja yang rawan kejahatan. "Ada 56 titik rawan di Jakarta. Setiap wilayah sudah dipetakan," kata Argo.
Operasi kali ini digelar selama sebulan, sampai 3 Agustus mendatang. Adapun Asian Games akan berlangsung dari 18 Agustus hingga 2 September 2018.
Baca:
Polisi Gerebek Geng Penjambretan Tenda Oranye, Cukupkah?
Sebelumnya, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Aziz memerintahkan tim khusus operasi ini menindak tegas pelaku yang melawan dan membahayakan petugas. "Tidak usah ragu-ragu melakukan tindakan tegas," ujar Idham.
Di lapangan, hingga 12 Juli 2018 lalu perintah Idham telah berujung penangkapan 1.952 orang. Sebanyak 320 orang di antaranya ditahan dengan berbagai tuduhan kejahatan jalanan, dari penjambretan, penganiayaan, hingga penyalahgunaan narkotik.
Polisi juga menembak 52 orang yang melawan atau mencoba kabur ketika ditangkap petugas. Sebelas orang di antaranya ditembak hingga tewas. Salah satunya adalah anggota geng Tenda Oranye, komplotan perampok yang kerap beroperasi di wilayah Jakarta Barat.
Baca:
Kasus Penjambretan, Giliran Geng Saber Diobrak Abrik polisi
Perang melawan penjahat jalanan tak hanya bergaung di Jakarta. Operasi serupa juga digelar di Jawa Barat, Banten, dan Palembang. Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan, menjelang perhelatan Asian Games, polisi akan menggunakan standar pengamanan seperti menghadapi ancaman teroris.
“Kami tidak underestimate. Seluruh kekuatan kami kerahkan,” kata Agung di Bogor, Minggu 15 Juli 2018.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA