TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Utara Satriyadi mengatakan Kepala Pleton III Haerudin yang meninggal saat bertugas hari ini dijuluki Limbad oleh rekan-rekannya.
"Karena kerja beliau tidak ada capeknya. Saya pernah memilih beliau sebagai kepala pleton terbaik waktu itu," kata Satriyadi saat ditemui di Perumahan Asrama Pemadam Kebakaran, Semper, Jakarta Utara, Senin, 16 Juli2018.
Limbad adalah seorang pesulap kelahiran Slawi, Jawa Tengah, yang mangawali debutnya sejak duduk di bangku SMA. Popularitasnya menanjak ketika Limbad dinobatkan sebagai Master Magician dalam acara The Master yang ditayangkan stasiun RCTI.
Baca juga: Tembak Mati Begal, Polisi Diingatkan Peristiwa Petrus Zaman Orba
Selain itu, menurut Satriyadi, Haerudin merupakan sosok petugas Damkar yang pantang menyerah. Pria kelahiran Jakarta, 6 November 1967 itu tidak pernah mengeluh dan tak pernah mundur dari perintah.
"Tidak ada kata tidak siap. Beliau tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas," kata Satriyadi.
Haerudin meninggal ketika tengah bertugas memadamkan kebakaran yang melumat gudang toko material di daerah Sunter Agung Jakarta Utara. Haerudin merasa sesak nafas dan sempat dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, namun dinyatakan meninggal pukul 06.10 WIB.
Haerudin bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran sejak 1 November 1990. Haerudin menjadi kepala regu pada 2009, kemudian menjadi Kepala Pleton III sejak 2016 hingga saat ini.
Selama perjalanan karirnya ia pun pernah mendapatkan beberapa penghargaan. Pada 2006, ia mendapat penghargaan 15 tahun masa kerja. Pada 2011 kembali mendapat penghargaan 20 tahun masa kerjanya.
"Jasa beliau sudah banyak lah. Terutama bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas," ujar Satriyadi.
Jenazah Haerudin diantar menuju Tasikmalaya, untuk dimakamkan di kampung halamannya. Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, melepas jenazah Herudin di Asrama Pemadam Kebakaran Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.